Mohon tunggu...
Nur Laila Chasanah
Nur Laila Chasanah Mohon Tunggu... Guru - Guru Taman Kanak-Kanak dan Penyiar Radio

Interest terhadap musik dan bahasa asing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Elit VS Sekolah Ekonomi Sulit

30 November 2022   16:40 Diperbarui: 30 November 2022   16:44 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


4. Reputasi sekolah


Reputasi sekolah di mata masyarakat dan bagaimana pelayanannya, prestasi-prestasi sekolah tersebut. Cukup berkompetenkah ? hal-hal tersebut juga menjadi pembeda yang nampak sekali antara sekolah murah dan sekolah mahal.


5. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Mungkin untuk poin ini hanya dipahami oleh orang-orang tertentu yang sudah bergelut lama dalam dunia pendidikan. Jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk sekolah favorit faktanya lebih proporsional dibanding sekolah murah atau sekolah biasa di desa-desa. Jumlah guru proporsional dengan jumlah murid tiap kelasnya, Tenaga Kepala Sekolah juga fokus pada tugas utamanya (tidak ikut mengajar), tenaga TU (administrasi) tersedia, struktur tugas sekolah dan atau yayasan terkoordinir secara baik dan jelas, tenaga tukang kebun dst. Juga tersedia, bahkan untuk urusan mengantarkan anak-anak yang ingin ke kamar kecil juga tersedia, untuk hal ini mungkin lebih pada lembaga sekolah pendidikan dasar seperti pre school atau TK.


6. Pendapatan Tenaga Pendidik atau Tenaga Kependidikan


Ups! Ini adalah hal yang serasa tabu untuk dibicarakan. Namun secara ringkas, pepatah mengatakan “Orang tidak akan bisa bekerja dengan baik jika orang tersebut lapar”. Mari kita maknai secara tersirat ungkapan tersebut. Yang jelas dalam hidup ini memang tidak semua bisa diukur dengan uang pun dalam urusan pendidikan anak. Namun, ada banyak fasilitas dan penunjang pendidikan yang baik dan berkualitas ya harus disediakan pakai uang.


Hal yang harus disadari oleh masyarakat adalah bahwa ada "kelas sosial" yang tercipta sejak zaman dahulu. "Kelas atas" memang harus dipersiapkan untuk menduduki peran yang lebih berat dari kelas sosial di bawahnya. Anak orang kaya dipersiapkan untuk meneruskan mengelola harta keluarga yang luar biasa besarnya. Nah, wajar mereka harus dididik dengan cara yang jauh berbeda dengan yang lainnya. Sementara “Kelas bawah” terkadang ingin menyamai tanpa menyadari kapasitas pribadi. Maka muncul lah sikap membanding-bandingkan yang sifatnya negatif. Padahal, ketika kita menyadari kapasitas diri maka akan menganggap 'wajar' kelebihan orang lain dalam segala hal. Termasuk urusan pendidikan ..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun