Faktor Pendukung dan Penghambat Metode Safinda dalam Terjemah Al-Qur’an
1. Faktor pendukung
- Kosakata dan makna yang harus dihafal oleh peserta didik tidak terlalu banyak, karena lafadz yang sudah dipelajari tidak ulang lagi.
- Penyampaian materi tata bahasa dan sastra arab dilakukan secara bertahap agar memudahkan siswa dalam belajar terjemah Al-Qur’an.
- Dalam media yang digunakan dalam metode safinda ini terdiri dari dua warna yaitu merah dan hitam. Warna merah untuk kosakata yang harus dihafal dan belum pernah dipelajari, sedangkan warna hitam itu untuk kosakata yang telah dipelajari.
- Guru memberikan pelayanan secara intensif dalam mengajar sebagai bentuk upaya lembaga untuk dapat menghasilkan tenaga pendidik yang profesional dan kompeten dalam bidangnya.
- Guru juga memberikan jam tambahan bagi siswa yang berminat untuk mempelajari lebih dalam lagi menerjemahkan Al-Qur’an dengan menggunakan metode safinda
2. Faktor penghambat
- Durasi waktu terlalu singkat karena hanya berlangsung 2x jam pelajaran dalam seminggu.
- Peserta didik merasakan bosan saat menerima materi dikarenakan kurangnya inovasi dari seorang guru.
- Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran juga ditandai dengan absensi kehadiran.
- Guru merasa kesulitan dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan karena bervariasinya kemampuan peserta didik.
- Peserta didik memiliki pandangan bahwa pelajaran terjemah Al-Qur’an itu sulit dan membosankan.
Contoh Metode Safinda
1. Media lembar Al-Qur’an, tulisan ayat nya berwarna hitam dan merah. Contohnya pada surah Al-fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ٢
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ٣
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ٤
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ٥
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ٦
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ٧
2. Kamus lafadz Al-Qur’an, media ini berupa arti kata perkata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!