Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Transformasi Tiada Henti

6 Januari 2016   11:34 Diperbarui: 6 Januari 2016   11:53 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Change or Die (doc: investorplace.com)"][/caption]Saya senang dengan istilah transformasi ini, walaupun sebenarnya inti dari permasalahannya adalah kita perlu berubah dan menjadi lebih baik setiap harinya. Paling tidak ada perbaikan atau peningkatan kualitas dan kuantitas kalau kita mau maju dan tetap bisa bertahan. Kita mesti dan harus berubah "We need to change," itu kata anak saya. 

Istilah transformasi ini memang kelihatannya cocok untuk suatu usaha atau bisnis saja agar mereka tidak kalah dalam bersaing, mau tidak mau mereka harus mengadakan transformasi atau perubahan. Hal ini boleh dikatakan sebagai suatu keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Tanpa melakukan suatu transformasi, suatu usaha akan terlihat kuno atau ketinggalan jaman. 

Ujung-ujungnya akan ditinggalkan oleh pelanggan dan akhirnya mati atau bangkrut. Makanya setiap perusahaan harus mau melakukan perubahan agar bisa maju dan tetap bertahan. Syukur-syukur masuk dalam kategori terdepan dalam melakukan perubahan dan inovasi, sehingga bisa disebut sebagai pioneer.

Itulah sebabnya perubahan harus terus dilakukan untuk menghadapi berbagai perubahan yang mungkin timbul. Baik itu karena pengaruh dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial budaya, maupun gaya hidup. Istilah yang terkenal untuk ini adalah CHANGE or DIE sangat melekat untuk suatu business entity. Makanya lembaga-lembaga Research and Development menjadi begitu penting bagi dunia usaha, karena dari merekalah ujung tombak dari suatu perubahan. Jadi wajarlah kalau mereka akan merekrut orang-orang yang kreatif, pinter dan cerdas untuk bisa masuk dalam divisi Research and Development ini. 

Kenapa orang kreatif diperlukan dalam lembaga ini?,karena orang kreatif itu akalnya banyak. Mereka berpikirnya lateral, jadi berbagai kemungkinan akan bisa dihasilkan oleh orang-orang yang kreatif ini. Bahkan saking pentingnya kecepatan dalam perubahan  menjadi salah satu ukuran bagi suatu perusahaan bisa dinyatakan maju dan berkembang atau mengalami kemunduran.

Anehnya lamanya perusahaan itu berdiri bukan jaminan kalau mereka mampu bersaing dan bertahan dengan perubahan yang harus dilaluinya. Justru perusahaan yang besar dan sudah lama berdiri, kadang kalah bersaing dengan perusahaan yang lebih kecil dan baru. Hal ini karena biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian dan pengembangan seringnya dibutuhkan biaya yang besar atau mahal. Ditambah lagi dengan prosedur dan birokrasi yang harus dilaluinya. Dengan demikian perusahaan besar akan memerlukan dana yang lebih besar dibanding perusahaan yang kecil dan baru.

Itu sebabnya perusahaan yang lama banyak yang gulung tikar karena kalah dalam melakukan research and development, yang berakibat pada lambannya perubahan yang dihasilkan. Akhirnya mereka pun kalah dalam persaingan. Sebagai contoh: Bagaimana IBM, Kodak, sudah tidak terdengar lagi suaranya. Bahkan yang baru-baru ini terjadi pada Koran Sinar Harapan dan Jakarta Globe.

Apakah ini gejala alam? Tentu saja tidak. Ini tidak lain karena lambannya kerja dari divisi R dan D, yang berakibat lambannya dalam melakukan perubahan. Makanya suatu usaha atau bisnis, harus melakukan transformasi, agar mereka tetap bisa bertahan dalam kancah persaingan global.

Terus bagaimana dengan kita sebagai individu? Sama saja penerapannya. Sebagai individu, kita  pun harus melakukan transformasi yang tiada henti. Tentunya dengan meningkatkan kualitas diri, baik itu dengan membaca buku-buku, mengikuti training-training atau mengambil kelas-kelas baru atau dengan belajar lagi ke tingkat yang lebih tinggi untuk mengupgrade ilmu yang sudah usang atau kadaluarsa. Semua itu bertujuan agar kita tetap bisa mengikuti perkembangan yang baru dan meng-upgrade pengetahuan dan kemampuan. 

Semua itu ditujukan untuk bekal kita agar tidak gagap dan buta dengan perkembangan yang ada pada masa kini . Kita juga bisa belajar sendiri dalam meng-upgrade ilmu pengetahuan, karena sekarang informasi sudah begitu mudah diakses dan diperoleh. Tinggal bagaimana kita menyikapi setiap perubahan yang ada, mau menerima dengan melakukan filter disana sini atau menerima informasi sebagaimana apa adanya, tanpa melakukan penyaringan. Semua itu dikembalikan kepada kita sebagai master atau nakhoda dari diri kita sendiri. 

Bagaimana dengan Anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun