Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Danone-Aqua dan Sekolah.mu Hadirkan Edukasi Digital "Sampahku, Tanggung Jawabku"

11 Mei 2021   09:17 Diperbarui: 11 Mei 2021   11:20 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konprensi pers virtual Kolaborasi AQUA dan Sekolah.mu dalam Peluncuran Samtaku

                         "Perlunya Membangun Kebiasaan yang baik bahwa Sampahku, Tanggung Jawabku (Samtaku)

Sangat disayangkan bahwa kebiasaan membuang sampah sembarangan di Indonesia masih sangat tinggi bahkan hampir mendarah daging. Banyak dari masyarakat yang menganggap bahwa membuang sampah di selokan, sungai, bahkan di jalanan umum dan taman adalah hal yang lumrah. Padahal kebiasaan ini jelas membahayakan lingkungan dan manusia itu sendiri, karena sampah tersebut bisa mendatangkan malapetaka seperti banjir.

Untuk itu, sangatlah penting mengajarkan pengelolaan sampah secara bijak kepada anak sejak usia dini. Harapannya, perilaku membuang sampah dan memilah sampah bisa menjadi sebuah kebiasaan yang akan terus dilakukan hingga dewasa nanti. Dengan begitu, persoalan sampah di masa depan bisa teratasi.

Untuk memuluskan tujuan itu, Danone-AQUA bekerja sama dengan Sekolah.mu meluncurkan program belajar digital bertajuk "Sampahku, Tanggung Jawabku (Samtaku)". Acara peluncuran ini  masih dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan dihadiri oleh beberapa narasumber: Intan Kartika, Brand Director AQUA, Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardhip Danone-Indonesia, Najeela Shihab, Founder of Sekolah.mu  dan Juremi, Perwakilan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan moderator, Novita Angie

Program ini berbasis digital untuk memudahkan tenaga pendidik dan orang tua memberikan pemahaman kepada anak tentang pentingnya bertanggung jawab atas lingkungan. Apalagi di tengah pandemi yang telah berlangsung lebih dari 1 tahun ini memaksa hampir semua kegiatan edukasi tetap muka terpaksa harus terhenti, termasuk kegiatan pendidikan menjaga lingkungan. Padahal mendidik anak sejak dini untuk membiasakan diri  dalam menjaga lingkungan dapat menumbuhkan kebiasaan gaya hidup berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Ratih Anggraeni, Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia dalam pemaparannya menjelaskan bahwa modul Sampahku, Tanggung Jawabku berisi materi-materi tentang sampah yang dikemas dengan pendekatan yang lebih interaktif dan inovatif.

"Ini penekanannya pada bagaimana kita bisa memberikan pemahaman ke anak tentang sampah. Dijelaskan sampah itu apa, siapa yang menghasilkan sampah, lalu jenis sampah apa saja, kalau sampah dibuang sembarangan dampaknya akan gimana. Nah baru setelah itu, kita ajarkan ke mereka, aksi apa yang disampaikan secara bersama seperti memilah sampah tadi," kata Ratih dalam konferensi pers virtual, pada hari Kamis 6 Mei, 2021 yang berjudul "AQUA dan Sekolah.mu Ajak Anak Indonesia Kelola Sampah melalui e-learning Interaktif".

Tak hanya itu, materi dalam modul tersebut juga dibagi menjadi dua kategori, yaitu materi bagi anak usia PAUD dan untuk anak Sekolah Dasar (SD). Selain itu, modul tersebut dilengkapi dengan video edukasi yang menarik, kegiatan interaktif, kegiatan menyanyi bersama, praktik mandiri, serta terdapat panel diskusi.

Contoh program Samtaku untuk anak PAUD (dok: sekolah.mu)
Contoh program Samtaku untuk anak PAUD (dok: sekolah.mu)
contoh program Samtaku untuk anak SD (dok: Sekolah.mu)
contoh program Samtaku untuk anak SD (dok: Sekolah.mu)
Di dalam program belajar terintegrasi digital Samtaku ini anak-anak mendapatkan materi belajar yang interaktif, baik itu berupa video, buku cerita, aktivitas menyenangkan, dan berbagai panduan pengelolaan sampah yang dapat diakses selamanya secara gratis.

Pada akhir program anak-anak diminta untuk melakukan aksi nyata dan mempraktikkan langsung pengetahuan yang sudah didapat. Anak-anak akan membuat biopori dan diminta menceritakan bagaimana proses pembuatannya. Seluruh aksi dan karya anak akan terdokumentasi pada portofolio yang dapat dijadikan referensi untuk penilaian perkembangan anak di sekolah maupun bagi orang tua.

Selanjutnya Intan Ayu Kartika, Brand Director Aqua dalam pemaparnnya mengatakan bahwa modul pembelajaran "Sampahku, Tanggung Jawabku" merupakan wujud komitmen AQUA dalam mengatasi masalah lingkungan dan sampah di Indonesia. Modul itu termasuk  pada gerakan #BijakPlastik yang menjadi salah satu pilar edukasi.

"Kami berharap melalui modul digital ini semakin banyak anak Indonesia yang mendapat edukasi tentang sampah dan pengelolaannya. Melalui modul ini kami ingin membangun kebiasaan bahwa sampah adalah tanggung jawab kita sendiri," kata Intan Ayu. Ia menegaskan bahwa modul dapat diakses secara gratis melalui platform Sekolah.mu.

Ia menjelaskan bahwa modul ini sebetulnya telah dirilis pada 2019 namun dalam bentuk buku bacaan. Karena sekarang kita sedang mengalami pandemi Covid-19, AQUA pun akhirnya mengubah medium belajar dari yang tadinya berbentuk fisik menjadi digital yang berkualitas dan menarik. Selain itu inisitaif ini dikembangkan guna mendukung pembelajaran jarak jauh yang tengah diimplementasikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Program belajar ini sangat menyenangkan, bermakna dan mudah untuk guru juga orangtua, dengan harapan anak-anak di seluruh Indonesia dapat menjadi pribadi yang mencintai dan beraksi nyata untuk lingkungan."

Inisiatif Samtaku merupakan salah satu implementasi visi besar Danone 'One Planet One Heath', di mana perusahaan percaya bahwa kesehatan dan lingkungan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Melalui gerakan program Samtaku, AQUA terus berupaya untuk mengajak setiap keluarga untuk dapat menciptakan lingkungan yang bersih, serta mulai memupuk kesadaran pengelolaan sampah sejak dini bagi anak-anak di seluruh Indonesia.

Beliau juga menambahkan bahwa untuk membangun generasi muda yang dapat memperhatikan lingkungan diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak dan terus melakukan pembaruan untuk menghadapi tantangan yang ada.

Selain pemahaman, program Samtaku juga menyasar peningkatan keterampilan tentang pengelolaan sampah untuk mengurangi dampak sampah Indonesia dan berkontribusi pada Gerakan Indonesia Bersih.

Program Samtaku untuk anak SD (doc: Danone-Aqua)
Program Samtaku untuk anak SD (doc: Danone-Aqua)
Jumeri, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, mengatakan, pemerintah menyambut baik setiap inisiatif yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam upaya memajukan pendidikan sejak dini untuk mencetak generasi penerus yang dapat mencintai lingkungan.

Kolaborasi AQUA dan Sekolah.mu ini sejalan dengan program pemerintah yang ingin terus melakukan terobosan program pendidikan terutama ketika periode proses belajar mengajar dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh.

"Dengan adanya program belajar digital Samtaku, anak-anak di Indonesia dapat memperoleh kesempatan untuk belajar mengenai tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang memiliki nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari," kata Jumeri.

Akhirnya, Najeela Shihab, Founder of Sekolah.mu dalam pemaparannya menjelaskan  dengan berbasis digital, program belajar Samtaku dirancang sedemikian rupa guna memastikan semua anak Indonesia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan usia pendidikan mereka.

"Melalui kerja sama dengan Aqua dalam membuat program Samtaku dalam format digital ini, kami turut berkontribusi dalam menyediakan program pendidikan yang berkualitas, dengan akses yang luas. Pembelajaran terintegrasi digital di sekolah.mu selalu ditandai dengan struktur kurikulum yang personal dan fleksibel," ujar Najelaa Shihab, Founder Sekolah.mu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun