Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peduli Stunting, Danone Indonesia Gelar Festival Isi Piringku

3 Maret 2021   13:45 Diperbarui: 3 Maret 2021   14:41 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Flier Webinar Festival Isi Piringku (doc: Danone Indonesia)

Tidak bisa disangkal lagi, anak merupakan sumber daya manusia yang sangat penting, bukan hanya bagi masa depan keluarganya, namun juga untuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, tumbuh kembang anak yang maksimal sangat penting untuk mendapatkan perhatian kita bersama.

Sayangnya, Indonesia saat ini masih menghadapi permasalahan gizi anak. Salah satu masalah besar yang dihadapi adalah kondisi kekurangan makronutrien yang bisa berakibat stunting (pertumbuhan fisik yang tidak sesuai dengan umur).

Hal ini karena anak yang stunting  tidak dapat berkembang secara optimal, yang akhirnya bisa menghambat pertumbuhan fisik dan juga kecerdasan yang akhirnya dapat berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan.

Berdasarkan angka Riskesdas 2018, proporsi anak dengan status gizi pendek atau sangat pendek (stunting) sekitar 30.8%, masih lebih tinggi dibandingkan angka yang dianjurkan WHO di bawah 20%.

Disamping itu, tingkat kemiskinan yang melonjak 10,7%-11,6% selama pandemi maupun perkiraan tambahan 5 juta penduduk miskin baru berpotensi menghambat akses anak-anak terhadap konsumsi pangan sesuai gizi seimbang. Akibatnya edukasi gizi seimbang di sekolah maupun di rumah menjadi tidak optimal semasa pandemi.

Tidak ketinggalan untuk membangun kebiasaan makan yang baik dengan gizi seimbang di rumah pun menjadi tantangan. Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk membiasakan pola makan sehat yang dibentuk oleh guru maupun orang tua.

Jika kondisi ini tidak segera ditangani bersama, maka akan dapat berdampak buruk bagi negara, bukan hanya terhadap kualitas SDM namun juga ekonomi. Konon kabarnya, stunting dapat menimbulkan kerugian ekonomi sebesar 2-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun bagi suatu negara. Jika PDB Indonesia tahun 2020 sebesar Rp 15.434 triliun , kerugian akibat permasalahan ini sekitar Rp 400 triliun rupiah per tahun.

Webinar Festival Isi Piringku

Dalam memperingati Hari Gizi Nasional, Danone Indonesia menghadirkan 'Festival Isi Piringku' sebagai bentuk komitmen mendukung pemerintah untuk mengurangi angka stunting di Indonesia.

Festival Isi Piringku ini dilakukan secara daring yang diperuntukan khusus anak usia 4-6 tahun dengan tema yang diambil  "Membangun Generasi Sehat Melalui Edukasi Gizi seimbang Sejak Dini" dengan mengajak ribuan guru dan anak Indonesia sebagai upaya untuk terus mengingatkan guru, orang tua, dan anak tentang pentingnya gizi seimbang sejak dini sebagai salah satu langkah penting pencegahan stunting.  

Festival ini juga untuk menjawab tantangan yang dihadapi orang tua maupun guru PAUD dalam membiasakan konsumsi pangan sesuai gizi seimbang pada anak.

Berbagai kegiatan menarik yang dihadirkan dalam Festival Isi Piringku seperti Lomba Foto Kreasi Menu Anak, Lomba Kreativitas Guru saat Belajar Daring dan Lomba Gerak dan Lagu Isi Piringku.

Festival Isi Piringku (doc: theasianparent)
Festival Isi Piringku (doc: theasianparent)

Senengnya saya bisa hadir dalam acara webinar Festival Isi Piringku ini. Banyak ilmu yang bisa saya peroleh dari acara Festival Isi Piringku. Para narasumber yang hadir pada acara Festival Isi Piringku adalah  Vera Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia; Dr Rr Dhian Proboyekti Dipo, SKM, MA, Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI; Ir Harris Iskandar, PhD, Widya Prada Ahli Utama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI; Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi., Ahli Gizi dan Ketua Tim Ahli Pengembang Modul Isi Piringku; Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) -- Institut Pertanian Bogor (IPB); Karyanto Wibowo, Direktur Sustsainable Development Danone Indonesia; serta Lisnawati, seorang Guru PAUD

Menurut Dr. Dhian Dipo, SKM., MA, Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dalam presentasinya mengatakan bahwa pencegahan stunting masih menjadi fokus, dimana Pemerintah telah membuat strategi dengan berbagai program untuk menurunkan angka stunting hingga 14% pada tahun 20 24 .

Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

Tentunya upaya penanggulangan stunting dan percepatan perbaikan gizi tersebut tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, melainkan perlu adanya kolaborasi dengan lintas-sektor, salah satunya dengan sektor swasta.

Untuk itu, "Kemenkes menyambut baik inisiatif pihak swasta dalam upaya mencegah stunting di Indonesia, seperti sosialisasi program kampanye edukasi Isi Piringku. Edukasi gizi menjadi sangat penting karena diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pemahaman ibu dalam Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang bergizi seimbang yang divisualisasikan dalam ISI PIRINGKU untuk sekali makan," demikian kata Dhian Dipo.

Sementara itu Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi., Ketua Tim Penyusun buku Isi Piringku 4-6 tahun dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) -- Institut Pertanian Bogor (IPB)  mengatakan bahwa terdapat beberapa tantangan yang dihadapi orang tua maupun guru PAUD dalam membiasakan konsumsi pangan sesuai gizi seimbang pada anak, terlebih di masa pandemi dimana anak cepat merasa bosan di rumah.

"Kami melihat, upaya yang dilakukan Danone Indonesia selama ini dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan agenda pemerintah, terutama dalam hal kondisi kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat. Salah satunya adalah melalui Festival Isi Piringku ini maupun program buku modul "Isi Piringku" yang bertujuan untuk mengedukasi orang tua, anak-anak, serta guru PAUD,' ungkap nya.

Harapannya, buku yang telah dikembangkan bersama oleh IPB dan Danone Indonesia dapat menjadi panduang orang tua dan guru PAUD untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang anak di rumah.

Ir Harris Iskandar dalam memberikan presentasinya (doc: dream.co.id)
Ir Harris Iskandar dalam memberikan presentasinya (doc: dream.co.id)
Selanjutnya Ir Harris Iskandar, Ph.D, Widya Prada Ahli Utama, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam pemaparannya mengatakan bahwa kesehatan dan pemenuhan gizi seimbang memiliki peran penting dalam menunjang kualitas pendidikan anak di usia dini seperti di usia PAUD, terutama dalam masa pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Adanya Pedoman Gizi Isi Pirinhgku dapat menjadi salah satu solusi untuk mengedukasi masyarakat terkait aturan porsi dan jenis makanan apa saja yang dibutuhkan si kecil. Karenanya, kami sangat menghargai segala upaya pihak swasta dalam memberikan edukasi positif bagi anak Indonesia  demi terpenuhinya gizi seimbang sehingga proses belajar mengjara dapat berjalan dengan baik untuk menghasilkan generasi masa depan yang lebih maju, “ungkapnya.

Akhirnya Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia mengatakan, sebagai mitra pemerintah dalam program penganggulangan stunting, Danone Indonesia membangun penegtahuan mendalam tentang kebiasaan makan dan minum bergizi seimbang melalui pembuatan buku panduan, pelatihan guru PAUD dan orang tua maupun kegiatan edukatif untuk anak di rumah.

"Festival Isi Piringku untuk anak usia 4-6 tahun merupakan salah satu kontribusi nyata dari Danone Indonesia dalam membantu pemerintah mensosialiasikan panduan 'Isi Piringku' agar masyarakat Indonesia semakin paham dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari sehari. Bagi kami, edukasi seperti ini penting dilakukan karena pandemi telah memengaruhi banyak sektor kehidupan masyarakat, tidak terkecuali sektor pendidikan. Diharapkan melalui kegiatan ini, para orang tua tetap bisa memberikan pemenuhan gizi seimbang kepada anak agar daya tahan tubuh dan tumbuh kembang optimal, terutama di tengah masa pandemi ini," katanya dalam webinar Festival Isi Piringku Anak Usia 4-6 Tahun, Jumat (26/2).

Menurutnya , sejak tahun 2018-2020, Danone Indonesia telah berhasil mendesiminasikan buku Panduan Isi Piringku yang telah mencapai 2.746 PAUD, 6.377 Guru, 75.915 Orang tua dan, 81.162 Siswa.

"Kedepannya, kami terus berkomitmen untuk melakukan berbagai inisiatif dan program yang dapat mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stuting dan menghasilkan anak--anak Indonesia sebagai SDM yang berkualitas," tutup Karyanto Wibowo.

 Sedikit Mengenal Apa itu program Isi Piringku?

Contoh bentuk Isi Piringku (doc:dinkes.jogjaprov.go.id)
Contoh bentuk Isi Piringku (doc:dinkes.jogjaprov.go.id)
"Isi Piringku" merupakan kampanye Kementerian Kesehatan tentang acuan sajian sekali makan yang digaungkan sejak tahun 2017 sebagai Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang sebelumnya sudah dikeluarkan tahun 1995.

Kalau dulu kita sering mendengar kampanye gizi dikenal dengan "4 sehat 5 sempurna". Namun dengan berkembangnya zaman, slogan yang dikampanyekan sejak tahun 1950-an tersebut dianggap hanya mementingkan kandungan nutrisi tanpa memperhatikan pemenuhan gizi seimbang.

Karena dianggap sudah tidak cocok lagi, maka lahirlah PUGS atau sering disingkat sebagai gizi seimbang. Seimbang berarti jumlah nutrisi yang dikonsumsi cukup dalam sekali makan (tidak kurang, tidak lebih), sedangkan lengkap berarti makanan mengandung nutrisi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikro (vitamin dan mineral).

Deangan demikian, kita makan bukan hanya sekadar kenyang atau sembarang melakukan diet asal berat badan turun, tetapi kebutuhan gizi harian harus terpenuhi. Jadi sebenarnya makan sehat itu mudah, asal mau mengikuti panduan makan gizi seimbang "Isi Piringku".

Yuk daripada bingung pilih beragam jenis tren diet, banyak ahli yang sepakat bahwa diet yang paling sehat dan aman adalah diet lengkap bergizi seimbang seperti "Isi Piringku". Panduan makan sehat tersebut tidak hanya membuat kenyang, tetapi juga memastikan tubuh sehat dan cukup gizi.

Sungguh saya belajar banyak dengan mengenal program Isi Piringku ini. Pasalnya? Saya kadang makan yang penting kenyang, karena banyak yang harus dikerjakan. Tapi sekarang saya harus memperhatikan keseimbangan gizi yang ada di dalamnya sudah terpenuhi belum.

Itu sebabnya program Isi Piringku ini lebih mengakomodir kebutuhan gizi yang kita perlukan. Kalau kita mau diet pun tidak masalah asal Diet yang dipakai adalah diet dengan gizi seimbang.

Adapun porsi Isi Piringku terdiri dari kombinasi 50% buah dan sayur, serta 50% karbohidrat dan protein. Dengan pembagian sepertiga lauk dan dua pertiga karbohidrat.

Bayangkan kalau kita semua mau menerapkan program Isi Piringku ini ya?, Bisa jadi masalah stunting bisa dicegah sejak awal. Mari bersama-sama berperan aktif menyukseskan gerakan sadar stunting ini dalam rangka kontribusi pada pembangunan manusia di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun