Konon menurut para ahli, ilmu tentang menulis, yaa harus menulis. Â Tidak ada resep lain. Â Tidak juga hanya dihafal. Untuk bisa menulis, yaa butuh waktu. Apalagi kalau mau jadi penulis. Proses jatuh bangun suatu hal yang biasa . Jadi tepatlah ungkapan tidak ada proses instant dalam menulis. Semua berproses. Belum kalau tuntutannya suatu karya masterpiece. Practice makes perfect. Â Tidak ada jalan lain, banyaklah menulis. Â
Itu yang tidak saya lakukan. Saya kurang bertahan dalam berproses. Keseringan tidak ada mood atau males selalu menghantui saya. Sebaliknya saya jarang mengikat ilmu dengan menuliskannya. Masih mending ilmunya tersimpan di otak. Celakanya banyak ilmu yang saya peroleh menguap begitu saja. Â Padahal belum sempat saya bukukan.Â
Sisi bagusnya, semangat membaca saya tidak pernah pudar. Kapan pun dan dimana pun saya suka membaca. Kesukaan membaca ini memang sudah lama. Mungkin sejak saya duduk di bangku SD. Itu sebenarnya bahan bakar utama buat saya berlatih menulis. Tapi sayangnya belum menjadi kebiasaan. Apalagi mnejadi hobi untuk mengikatkan dalam bentuk tulisan.
Pantes saja timpang. Alih-alih saya sudah menghasilkan buku berjilid-jilid. Tapi yang ada buku menumpuk karangan orang lain. Sedihnya tuh disini!!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI