Mohon tunggu...
Nunung Brebes
Nunung Brebes Mohon Tunggu... -

Pencari informasi dan sedang belajar menyenangi bacaan apapun

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ketika Isjet Bicara Manipulasi

5 April 2012   23:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:59 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Jum’at 5 April pukul 15.22 sore Iskandar Zulkarnaen salah satu admin Kompasiana menayangkan tulisan>>> http://media.kompasiana.com/new-media/2012/04/05/media-sosial-media-paling-manipulatif/ yang berbicara tentang manipulasi di media sosial. Salah satunya menyoroti tentang manipulasi kolom teraktual.

Kompasiana akan melakukan pembatasan dan pembersihan yang tentu saja teknisnya tidak akan dijabarkan secara terbuka. Nama-nama pemberi peringkat juga akan ditampilkan di bawah tulisan, sehingga setiap orang bisa melacak ada tidaknya aksi manipulasi di dalamnya. Begitu kata Isjet dalam tulisannya.

Kolom-kolom tersebut juga nantinya akan ditampilkan secara bergantian agar pengguna tidak terlalu memaksakan diri memberi nilai ‘Aktual’ untuk tulisan yang sebenarnya ‘Bermanfaat’. Aku amat setuju jika nantinya kolom-kolom itu tampil secara bergiliran.

Dari berbagai komentar banyak sekali yang mendukung langkah yang diambil admin Kompasiana ini. Aku juga setuju dengan usulan pak Ali Johan untuk tidak mengurangi jumlah tulisan pada setiap rubrik.

Kompasiana ini adalah jurnalisnya warga sudah seharusnya para warga juga ikut aktif menertibkan yang tidak tertib jangan hanya berharap pada admin semata. Komplen boleh tapi juga harus melakukan tindakan nyata. Jangan hanya mengeritik tulisan yang tidak bagus tapi tidak pernah menghasilkan tulisan yang bagus (wah kayak aku dong...hiks...hiks).

Bicara mengenai kolom ter-teran ada hal menarik yang sudah lama kuamati. Yakni ada pemain special tengah malam (pkl 00). Waktu dimana kolom ter-teran mulai penghitungan peringkatnya. Dan disini pula aku menemukan beberapa kejanggalan yang rasanya sulit ditemukan pada siang hari. Contohnya ada tulisan yang baru dibaca 1 orang tapi sudah ada yang memberi nilai. Ada yang dibaca oleh 6 orang tapi yang memberi nilai 4 orang. Ada juga yang dibaca 10 orang yang memberi nilai 6 orang. Ada lagi yang banyak nilainya disertai banyak komennya tapi setelah sering kuperhatikan orang-orangnya itu-itu saja. Hal-hal seperti ini rasanya sulit kita temukan pada siang hari, entah kenapa. Coba anda cari di siang hari tulisan yang dibaca 6 orang tapi diberi nilai oleh 4 orang. aku rasa anda sulit menemukannya. Tapi cobalah main-main pada malam hari tepatnya tengah malam.

Melalui kesempatan ini aku juga berharap kepada semua para Kompasianer untuk tidak malas dalam memberikan nilai pada setiap tulisan yang dibacanya. Jika setiap kita mau lebih apresiatif terhadap tulisan orang lain maka kemungkinan para penilai tulisan sendiri itu semakin terbatas ruang geraknya. Beberapa kali aku menjumpai tulisan yang dibaca hingga ribuan tapi yang memberi nilai hanya 3 atau 4 orang.

Jika kita tidak malas memberi nilai aku pikir kolom ter-teran itu seharusnya menjadi kolom yang ramai dikunjungi. Tentunya nilai yang sesuai jangan yang bermanfaat dinilai aktual. Tapi jika sistem rotasi sudah diberlakukan kayaknya hal ini tidak akan terjadi. Dan untuk para Kompasianer hendaklah memberikan nilai secara fair jangan hanya melihat dari sisi pertemanan semata. Biarpun penulisnya tidak kita kenal dan tidak pernah berkunjung ke tulisan kita kalau memang tulisannya bagus berikanlah nilai yang sesuai. Berdasarkan pengamatanku penilaian dari unsur pertemanan dan rasa tidak enak ini masih cukup dominan. Mudah-mudahan kedepan sudah semakin baik.

Jika semuanya berjalan seperti yang diharapkan aku yakin kolom ter-teran itu akan menjadi kolom yang banyak diincar pembaca. Dan seharusnya seperti itu. Karena akan memudahkan kita melihat tulisan yang banyak diminati oleh para Kompasianer sendiri. Kalau HL dan terekomendasi itukan miliknya admin.

Jika anda setuju dengan isi tulisan ini aku mohon kerelaan hatinya untuk mau memberi nilai. Terima kasih yang tak terhingga untuk kesediaanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun