Mohon tunggu...
Nunung Rahayu
Nunung Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis...pembelajar

Wanita penyuka puisi....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gaya Hidup | Saya

30 Juli 2018   07:40 Diperbarui: 30 Juli 2018   08:24 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya adalah kata lain dari yang memberi arti diri beserta seluruh isi dan rasa juga segala apa yang melekat padanya. Nama pun dimiliki sebagai pemberi suatu benda. Manusia merupakan salah satu contoh dari kata benda itu sendiri. Nama sangat penting untuk semua orang. Sampai Ada istilah mengatakan tak kenal mama tak sayang. 

Nama saya Nunung Rahayu yang lahir di kota kecil pesisir selatan Jawa Timur, Blitar. Seorang ibu telah melahirkan saya pada 18 Agustus 1993 di sebuah desa kecil yang berada di pegunungan nan tandus dan sulit air. Namun, pemandangan indah terhampar sejauh mata memandang dan kehidupan masyarakat yang sangat harmonis diselimuti semangat kerja yang tinggi seolah menghapus kesulitan yang dihadapi.

Tumbuh besar dikalangan para pekerja keras membuatku tak patah semangat menggapai cita-cita. Meski harus meninggalkan Tanah air dan keluarga tercinta demi merubah nasib dan menata masa depan.

Rasa syukur tak terhingga selalu terpancar pada Sang Kuasa, saya mampu menyelesaikan pendidikan hingga SMA. Karena masalah ekonomi dan ibu hanyalah orang tua tunggal Yang harus melakukan apa pun untuk membesarkan dan manyekolahkanku, mimpi memasuki perguruan tinggi tak dapat tercapai. 

Semangat belajar pun tak pernah padam bagi saya menuntut ilmu bisa di mana dan kapan saja. Bekerja apa pun asal halal tak membuatku malu atau minder dengan orang. Hingga suatu hari kuputuskan untuk bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia tepatnya di Hong Kong.

Banyak yang tak menyukai bahkan merendahkan. Apalagi akhir-akhir ini pandangan buruk terhadap pekerja migran sangatlah luas. Aku tak pernah menghiraukannya  karena hidup adalah pilihan dan saya telah memilih jalan ini.

Komentar negatif pun saya ubah menjadi penyemangat diri. Ada yang ingin saya rubah dari pandangan mereka. Selain itu, bukan hanya materi saja Yang ingin saya raih. Memang tak mudah untuk melakukannya, dengan semangat Dan keyakinan penuh hal yang tadinya terlihat tak mungkin bisa menjadi nyata. 

Cita-cita terpendam untuk menjadi penus pun perlahan tercapai dengan tanpa terduga. Bergabung ke sebuah komunitas menulis yaitu KPKers membuat cita-cita itu semakin dekat. Selain itu, mengenal banyak penulis Dan belajar banyak hal mengatakan says menjadi lebih optimis. Satu lagi yang membuat saya bangga menjadi pekerja migran. Melanjutkan kuliah di Universitas terbuka dengan biaya sendiri tanpa harus membebani orang lain. 

Itulah mengapa data tidak pernah minder, patah semangat atau pun iri dengan Yang lain. Karena asal Kita kerja keras, yakin Dan pasrah pada Allah semua yang mustahil pun bisa terjadi.  Sedikit demi sedikit orang Yang memandang remeh pun kini ikut terseret merubah Pola pikir Dan pandangan mereka terutama pa kami para pekerja migran.

(Ranung, 300718)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun