Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ngopi, Ngaji dan jalan Hijrah (Antara Latte dan Laduni)

7 Agustus 2025   08:00 Diperbarui: 7 Agustus 2025   07:14 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antara Latte dan laduni (Sumber: freepik)

Di sudut-sudut kafe dan kedai kopi yang semerbak aroma robusta, percakapan tentang agama dan kehidupan mulai menggantikan obrolan receh semata. 

Ruang publik kini tak hanya sekadar tempat nongkrong, tapi juga menjadi ladang hijrah yang tumbuh dari tanya-tanya yang hangat diseruput bersama secangkir kopi. 

Hijrah kini menemukan jalannya, bukan hanya di mimbar dan majelis, tapi juga di meja-meja kayu berhiaskan latte art dan keresahan jiwa.

Ngopi Jadi Medium Dakwah Baru

Tren "ngaji sambil ngopi" kini kian menjamur di berbagai kota. Komunitas-komunitas muda, termasuk para mantan anak tongkrongan, kini memadukan hobi ngopi dengan keinginan mendekat pada Tuhan. 

Bukan hal aneh lagi jika diskusi tafsir dan hadis disampaikan dengan bahasa santai di tengah suasana kedai kopi kekinian.

Dakwah tak lagi eksklusif di dalam masjid atau majelis taklim. Ia menjelma menjadi ruang yang lebih cair, hangat, dan akrab, tanpa mengurangi kedalaman maknanya. 

Di sini, para pendakwah tak mengenakan sorban, tapi hoodie dan sneakers. Bukan untuk gaya-gayaan, tapi agar dakwah terasa dekat dan tidak mengintimidasi.

Baca juga: Lewat Tengah Malam

Antara Latte dan Laduni

Frasa “latte dan laduni” menjadi metafora perjumpaan dua dunia: dunia rasa dan dunia rasa yang lebih tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun