Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dikenal Sebelum Dibutuhkan: Seni Menanam Citra Diri Hari Ini untuk Keberhasilan Esok

25 Juni 2025   09:00 Diperbarui: 25 Juni 2025   06:27 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catatan menyentuh dari siswa (Sumber: dok. pribadi)

Saya juga memberdayakan ibu-ibu di desa yang meminta pekerjaan kepada saya. Saya berikan kesempatan untuk menjual barang-barang saya dengan sistem kredit. 

Walau untungnya tak besar ada bahagia bisa berbagi rejeki dengan memberikan kesempatan dan pengetahuan, bukan sekedar memberi semampu saya.

Saya juga senang belajar, mengikuti seleksi, pelatihan serta membaginya pada rekan. Sesekali saya menulis pengetahuan dan pengalaman yang saya alami, menjadi pendengar bagi orang tua dan sahabat bagi siswa siswi saya.

Saya tidak menyadari bahwa ketekunan dan kehadiran saya telah membentuk citra tersendiri di mata orang-orang sekitar. Membuat saya mendapat banyak kesempatan dan beasiswa dari pemerintah serta diberikan amanat dalam berbagai program yang diselenggarakan.

Tanpa disangka, saya lolos berbagai seleksi asesor, narasumber maupun fasilitator di kementrian pendidikan, mulai sering diminta jadi narasumber pelatihan guru di berbagai sekolah dalam maupun luar kota, lembaga pemerintah serta diklat online.

Saya merasa hal tersebut bukan karena saya yang terbaik; tapi karena saya konsisten, bisa dipercaya, dan "dikenal sebelum dibutuhkan."

Strategi Branding Diri: Bukan Pura-Pura, Tapi Penuh Makna

Saya tidak pernah menyiapkan branding seperti korporasi. Tapi jika saya menengok ke belakang, inilah strategi branding diri yang saya jalani secara alami:

1. Keaslian Nilai

Saya tidak mencoba menjadi siapa-siapa. Saya tetap guru kampung yang mencintai anak-anak istimewanya, yang menulis karena hati, bukan karena algoritma. Saya percaya, keaslian lebih tahan lama dari sekadar tren.

2. Jejak Digital yang Bermakna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun