Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Paylater dan Pinjol: Antara Solusi dan Ilusi

17 Mei 2025   07:00 Diperbarui: 17 Mei 2025   12:26 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antara Gaya dan Gengsi

Gaya hidup konsumtif di era digital semakin kuat digerakkan oleh media sosial. 

Unggahan haul belanja, review produk, hingga gaya hidup selebgram menjadi pemicu FOMO (Fear of Missing Out). Tak sedikit yang tergoda membeli barang demi konten atau sekadar tak mau kalah dari teman.

"Awalnya cuma niat beli sepatu diskon pakai paylater, tapi lama-lama jadi kebiasaan. Gaji selalu habis buat bayar cicilan, padahal barangnya juga nggak terlalu penting," aku salah satu pengguna paylater yang kini mencoba berhenti dan belajar menata ulang prioritas keuangannya.

Dampak Nyata: Mental Tercekik, Finansial Terpuruk

Dampak penggunaan paylater dan pinjol yang tidak bijak tak hanya dirasakan secara ekonomi, tetapi juga secara psikologis. 

Tagihan yang menumpuk, telepon penagihan yang datang tak kenal waktu, hingga rasa malu karena gagal membayar bisa menimbulkan kecemasan dan tekanan mental serius.

Beberapa kasus bahkan berujung tragis. Ada yang nekat meminjam dari pinjol lain untuk menutup pinjaman sebelumnya.

Hal tersebut menciptakan lingkaran setan utang yang tak berujung. Dalam kasus ekstrem, konflik keluarga dan depresi pun tak terhindarkan.

Literasi Keuangan: Senjata Melawan Gengsi

Di balik maraknya fenomena ini, ada satu akar persoalan yang tak bisa diabaikan: rendahnya literasi keuangan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun