Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Koding dan AI Masuk Kurikulum: Saatnya Guru Bersiap Sambut Era Baru Pembelajaran!

14 Mei 2025   17:01 Diperbarui: 14 Mei 2025   15:23 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ajaran baru tak hanya membawa semangat baru, tetapi juga tantangan dan peluang dalam dunia pendidikan. Salah satu langkah strategis yang akan mulai diterapkan adalah integrasi pembelajaran koding (pemrograman) dan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) ke dalam kurikulum sekolah.

Transformasi ini bukan lagi sebatas gagasan futuristik, melainkan sebuah realita yang mulai menampakkan wujudnya di ruang kelas.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara bertahap mendorong penguatan literasi digital siswa melalui pengenalan dasar-dasar logika pemrograman dan teknologi cerdas. 

Ini sejalan dengan perkembangan dunia kerja dan kehidupan yang semakin terdigitalisasi. Pertanyaannya, sejauh mana guru siap menghadapi perubahan ini?

Mengapa Koding dan AI Penting Diajarkan?

Di era digital, kemampuan memahami teknologi bukan lagi nilai tambah, melainkan kebutuhan dasar. Koding melatih anak berpikir logis, sistematis, dan kreatif dalam menyelesaikan masalah. 

Sementara AI, yang kini hadir dalam berbagai aspek kehidupan (dari pencarian internet hingga asisten virtual), perlu dikenalkan agar anak-anak tidak hanya menjadi pengguna pasif, tapi juga pencipta teknologi masa depan.

Negara-negara seperti Finlandia, Korea Selatan, dan Singapura telah lebih dulu memasukkan coding dalam pendidikan dasar. Indonesia mulai mengejar ketertinggalan dengan mendorong integrasi ini melalui Kurikulum Merdeka dan berbagai pelatihan pendamping.

Tantangan Guru: Kesiapan dan Adaptasi

Namun, perubahan besar ini tentu menimbulkan sejumlah tantangan, terutama di kalangan guru. Masih banyak guru yang merasa asing dengan istilah coding, apalagi kecerdasan buatan. Belum lagi keterbatasan fasilitas, akses internet, atau perangkat di berbagai daerah.

“Kadang siswa justru lebih cepat memahami teknologi dibanding gurunya,” ujar salah seorang guru SD di Tasikmalaya. Hal ini menunjukkan perlunya pelatihan yang berkelanjutan dan pendekatan kolaboratif dalam menerapkan pembelajaran digital.

Langkah Nyata untuk Guru: Dari Pelatihan hingga Praktik

Untuk menyambut era baru ini, guru bisa mulai mengambil langkah-langkah berikut:

  • Mengikuti pelatihan atau kursus coding dan AI secara online maupun offline.
  • Bergabung dengan komunitas pembelajaran digital, seperti Rumah Belajar, Google for Education, atau Code.org.
  • Memanfaatkan platform gratis seperti Scratch, Tynker, atau Machine Learning for Kids untuk pembelajaran menyenangkan.

Tak harus ahli langsung, yang penting guru punya kemauan belajar dan terbuka terhadap inovasi. Sebab kunci pendidikan masa depan adalah kolaborasi, bukan kompetisi.

Cara Menarik Mengajarkan Koding dan AI di Kelas

Koding dan AI bisa diajarkan secara menyenangkan. Misalnya, dengan membuat animasi di Scratch, bermain robot mini yang bisa diprogram, atau mendesain chatbot sederhana. 

Guru bisa mengintegrasikan materi ini dalam pelajaran matematika, sains, bahkan bahasa.

Pendekatan berbasis proyek (project-based learning) atau bermain sambil belajar terbukti efektif. Selain itu, siswa diajak menyelesaikan masalah nyata, seperti membuat program penghitung sampah, sistem pengingat shalat, atau game edukatif.

Peran Strategis Guru di Era Teknologi

Era digital menuntut guru untuk terus berkembang. Kini, peran guru tidak lagi terbatas sebagai penyampai ilmu, melainkan fasilitator, pembimbing, dan pembelajar sepanjang hayat. 

Dengan semangat belajar yang tinggi, guru akan tetap relevan dan menjadi kunci keberhasilan pendidikan masa depan.

Transformasi digital di dunia pendidikan adalah keniscayaan. Dan seperti biasa, guru akan tetap menjadi ujung tombak perubahan itu; asalkan terus bersiap dan berani menyambutnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun