Namun, risiko bukanlah vonis. Dengan penanganan yang tepat, banyak ibu di atas usia 35 yang menjalani kehamilan dan persalinan sehat.
Apa Saja yang Harus Dilakukan?
Jika mendapati diri tengah hamil di usia matang, beberapa langkah berikut penting untuk diambil:
-
Segera Konsultasi ke Dokter Kandungan
Pemeriksaan awal sangat penting untuk mengetahui kondisi janin dan menilai potensi risiko. Dokter biasanya akan merekomendasikan skrining tambahan seperti USG mendalam atau tes NIPT. Jaga Gaya Hidup Sehat
Nutrisi seimbang, olahraga ringan, dan cukup tidur menjadi kunci menjaga stamina ibu. Hindari kafein berlebih, rokok, serta stres yang berlebihan.Pantau Kehamilan Secara Rutin
Kehamilan di usia lanjut perlu pengawasan ekstra. Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi dini jika ada komplikasi yang muncul.Kuatkan Mental dan Dukung Sistem Emosional
Tidak hanya fisik, mental pun harus disiapkan. Perasaan khawatir atau penolakan di awal adalah hal yang manusiawi. Maka penting bagi pasangan untuk saling mendukung dan membuka ruang diskusi yang sehat.Siapkan Dukungan Pasca Melahirkan
Karena stamina tidak seprima dulu, persiapkan sistem dukungan setelah persalinan: dari suami, keluarga, hingga tenaga pendamping.
Hamil di Usia Matang Bukan Halangan untuk Bahagia
Setiap kehamilan memiliki cerita dan tantangannya masing-masing. Bagi perempuan yang hamil di usia yang tak lagi muda, proses ini mungkin menguras lebih banyak tenaga dan rasa. Tapi bukan berarti tak bisa dijalani dengan baik.
Dengan penanganan yang tepat, dukungan emosional, dan semangat untuk menjaga diri serta calon buah hati, kehamilan ini bisa menjadi babak baru yang penuh berkah.