Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Looping. Postpone. Repeat. Selamat Datang di Zona Nyaman (Ruang Tunggu Menuju Kegagalan)

13 Mei 2025   12:00 Diperbarui: 13 Mei 2025   13:28 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Looping (Sumber: freepik)

Menunda menjadi gaya hidup yang dibungkus kalimat, "nanti aja, masih ada waktu." Tapi waktu tak pernah benar-benar menunggu. 

Postpone tak hanya menunda pekerjaan, tapi juga menunda pertumbuhan diri.

Kita lupa bahwa menunda adalah menukar kenyamanan sesaat dengan penyesalan panjang. Mimpi yang tak ditindaklanjuti hanya akan jadi daftar panjang dalam catatan resolusi yang terus diulang setiap awal tahun.

Repeat: Kebiasaan yang Makin Membeku

Ketika penundaan sudah menjadi kebiasaan, kita mulai menganggapnya wajar. Repeat bukan hanya soal mengulang rutinitas, tapi juga mengulang alasan, mengulang keluhan, bahkan mengulang harapan tanpa tindakan.

Semakin sering kita mengulang siklus ini, semakin besar kemungkinan kita kehilangan momentum hidup. Dan di titik tertentu, kita mulai menyalahkan keadaan, sistem, bahkan takdir; padahal yang paling perlu dihadapi adalah diri sendiri.

Zona Nyaman: Ruang Tunggu Menuju Kegagalan

Zona nyaman sering dianggap tempat aman. Padahal, terlalu lama di dalamnya membuat kita berhenti bertumbuh. 

Zona nyaman adalah seperti ruang tunggu yang disulap jadi rumah; hangat, tapi stagnan. Di sana, kegagalan tak datang dengan suara gaduh, melainkan diam-diam melalui rasa puas palsu, rasa aman yang keliru.

Kita tak sadar telah menukar potensi besar dengan kebiasaan kecil yang meninabobokan. Tidak bergerak sama artinya dengan mundur perlahan.

Break the Loop: Saatnya Bergerak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun