Di tengah arus media sosial yang dipenuhi wajah-wajah sempurna dan filter tanpa cela, tak sedikit perempuan merasa dirinya kurang cukup: kurang glowing, kurang langsing, kurang menarik.Â
Standar kecantikan modern seperti memberi pesan tak tertulis bahwa untuk menjadi berharga, seorang perempuan harus cantik. Padahal, menjadi perempuan bernilai tinggi atau high value woman bukan soal penampilan, melainkan soal kualitas diri.
Bukan Tentang Cantik, Tapi Tentang Karakter
Istilah high value woman sebenarnya merujuk pada sosok perempuan yang punya harga diri, prinsip, dan tahu apa yang pantas ia terima dalam hidup.
Ia tidak bergantung pada validasi orang lain, apalagi hanya dari pujian atas rupa fisiknya. Nilainya bukan diukur dari bentuk wajah atau tubuh, tapi dari cara ia menghargai dirinya sendiri dan membangun hidupnya dengan penuh kesadaran.
Cantik bisa memudar, tapi karakter bertahan. Di balik layar kehidupan nyata, banyak perempuan inspiratif yang justru dihargai bukan karena wajahnya terpampang di baliho atau viral di TikTok, tapi karena keberanian mereka menolak dilecehkan, keteguhan dalam meraih pendidikan, dan keuletan membangun bisnis dari nol.
Fondasi Sejati Seorang High Value Woman
Apa saja fondasi menjadi perempuan bernilai tinggi tanpa harus terjebak dalam tuntutan kecantikan?
-
Self Worth:
Menyadari bahwa kamu berharga tanpa harus memenuhi ekspektasi orang lain. Perempuan yang punya self-worth tak akan mudah direndahkan atau dikendalikan. Self Respect:
Menjaga batasan, berkata "tidak" pada hal yang melukai diri, dan menuntut perlakuan yang pantas dari siapa pun—termasuk pasangan, teman, atau atasan.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!