Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Hardiknas 2025: Gerbang Panca Waluya Jadi Pondasi Pelajar Jabar Mendunia

3 Mei 2025   14:00 Diperbarui: 3 Mei 2025   14:46 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peringatan Hardiknas 2025 Sumber: IG@halobandung

Gubernur merumuskan lima karakter utama yang harus dimiliki setiap pelajar Jabar: Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (jujur), Pinter (cerdas), dan Singer/Tanginas (gesit dan disiplin). Kelima nilai ini saling melengkapi dan membentuk dasar kepribadian yang kuat.

Misalnya, nilai Cageur bukan hanya soal tubuh yang bugar, tetapi juga tentang mental yang sehat dan semangat hidup yang tinggi. Makanan bergizi yang dibawa dari rumah menjadi simbol sinergi antara keluarga dan sekolah. 

Sedangkan nilai Singer/Tanginas menekankan pentingnya tidak malas, bangun pagi, dan siap menghadapi tantangan. Dalam dunia yang kompetitif, pelajar yang tangguh dan cepat beradaptasi adalah aset terbesar bangsa.

Sekolah Layak dan Lingkungan yang Mendukung

Gubernur Jawa Barat juga menaruh perhatian besar pada infrastruktur sekolah. 

Ia mendorong agar ruang kelas dibangun dengan ukuran standar 10 x 8 meter, dilengkapi WC dan wastafel di dalamnya. Hal ini mencerminkan kesadaran bahwa kenyamanan belajar sangat menentukan semangat siswa dalam menerima pelajaran.

Fasilitas yang baik menciptakan suasana belajar yang sehat dan higienis, sekaligus mengurangi gangguan dalam proses belajar. Ketika anak-anak belajar dalam lingkungan yang bersih dan ramah, mereka akan lebih fokus dan bahagia. 

Sekolah yang baik bukan hanya tentang gedung yang megah, tapi tentang seberapa manusiawi dan mendukung tempat itu untuk tumbuh kembang anak.

Menolak Tawuran, Membangun Kedisiplinan

Fenomena tawuran dan geng motor masih menjadi ancaman serius bagi dunia pendidikan. 

Gubernur menyampaikan sikap tegas: pelajar yang terlibat akan diberi pendidikan karakter khusus, bahkan ditempatkan di Rindam Siliwangi untuk pembinaan kedisiplinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun