Di era yang penuh tantangan dan perubahan cepat, peran pemimpin tidak bisa lagi pasif atau administratif semata. Pemimpin harus hadir sebagai katalisator perubahan dan teladan dalam menjawab persoalan pendidikan.Â
Gubernur Jawa Barat menekankan pentingnya pemimpin yang bisa membaca arah zaman dan menjadikannya peluang untuk mendorong kemajuan bersama.
Tak hanya itu, pemimpin juga bertanggung jawab menciptakan sistem yang adil dan mendukung semua anak untuk tumbuh maksimal. Dalam konteks ini, pendidikan tidak bisa dipisahkan dari visi kepemimpinan.Â
Kepemimpinan yang transformatif akan melahirkan kebijakan yang berpihak pada siswa dan mempercepat tumbuhnya generasi berkarakter kuat.
Orang Tua: Madrasah Pertama dan Terpenting
Gubernur mengingatkan bahwa orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Pendidikan formal tidak akan berjalan optimal tanpa keterlibatan aktif orang tua.
Menyiapkan anak ke sekolah bukan hanya soal pakaian rapi dan alat tulis lengkap, tetapi juga tentang memberikan bekal gizi, cinta, dan doa yang menyertai langkah mereka.
Lebih dari itu, orang tua diharapkan menanamkan nilai-nilai karakter sedari dini. Kesopanan, kedisiplinan, kejujuran, dan tanggung jawab harus diasah di rumah, agar sekolah tinggal melanjutkan pembentukan karakter tersebut.Â
Ketika rumah dan sekolah bergerak selaras, maka akan lahirlah pelajar yang tidak hanya pintar, tapi juga santun dan berakhlak.
Gerbang Panca Waluya: Karakter Kunci Pelajar Jabar
Gerbang Panca Waluya merupakan gagasan khas Jawa Barat yang memadukan nilai-nilai lokal dengan kebutuhan pendidikan global.