Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Siswa SLBN Tasikmalaya Rayakan Hardiknas dengan Unjuk Bakat dan Kreativitas Seni

2 Mei 2025   17:00 Diperbarui: 2 Mei 2025   15:46 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unjuk bakat dan kreativitas seni ABK SLBN Tasikmalaya dalam peringatan Hardiknas 2025 (Sumber: dok. pribadi)

Dari Tari Tradisional hingga Puisi, Panggung Hardiknas Jadi Ajang Ungkap Potensi Anak Berkebutuhan Khusus

Lantunan musik daerah mengalun lembut menyambut pagi yang cerah di aula Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Tasikmalaya, Jumat (2/5). 

Dekorasi sederhana menghiasi panggung sederhana, namun penuh semangat. Di antara dekorasi serba biru, puluhan siswa tampak bersiap dengan kostum adat daerah terbaik mereka. 

Hari ini, mereka bukan hanya sekadar siswa, tetapi juga seniman kecil istimewa yang siap menyampaikan pesan cinta terhadap pendidikan melalui karya dan penampilan terbaiknya.

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, SLBN Tasikmalaya menggelar panggung seni bertajuk “Pendidikan untuk Semua, Kreativitas Tanpa Batas”. 

Acara ini menjadi simbol kuat bahwa pendidikan inklusif bukan sekadar konsep, melainkan nyata dan hidup dalam setiap tawa, gerak, dan nyanyian anak-anak berkebutuhan khusus.

Panggung Ekspresi Tanpa Batas

Satu per satu siswa tampil di atas panggung, disambut tepuk tangan hangat dari guru, orang tua, dan tamu undangan. 

Dari berbagai tarian gemulai yang dibawakan dengan penuh semangat oleh para siswa tunarungu yang selama sebulan terakhir berlatih tanpa lelah sampai tarian anak anak tunagrahita dan down sondrom. Meskipun beberapa gerakan tak seirama, tak satu pun wajah kehilangan senyum.

Sementara itu, Puteri seorang siswi tunanetra, tampil membacakan puisi dengan penuh penghayatan. Dalam keheningan yang syahdu, mata para penonton berkaca-kaca. Bahkan beberapa guru tak mampu menyembunyikan air mata haru mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun