Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Bukan Sekedar Drama: Walid 'Bidaah' Adalah Cermin Bahaya Nyata

16 April 2025   14:00 Diperbarui: 16 April 2025   12:58 1721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Walid 'Bidaah' (Sumber: tangkapan layar film bidaah viu)

"Pajamkan mata, Bayangkan muka Walid... !"

"Mau Tidur tapi takut nampak muka Walid, iiihh....!"

Begitulah kira-kira narasi kocak yang viral belakangan ini: seorang perempuan begitu takut tertidur hingga menempelkan selotip di kelopak matanya agar tetap melek. 

Lucu memang, tapi sekaligus tragis kalau kita pikirkan lebih dalam; betapa takutnya ia untuk kehilangan kendali, meski sesaat. 

Dan bicara tentang “kehilangan kendali”, viralnya drama Malaysia Walid membawa kita pada refleksi yang lebih serius: jangan sampai kita, terutama perempuan, tertidur oleh bujuk rayu sosok ‘alim’ yang ternyata bertopeng.

Sekilas, film berjudul 'Bidaah' dengan sosok viral 'Walid' mungkin tampak seperti drama Malaysia biasa; berisi konflik keluarga, cinta, dan agama. Namun di balik jalan ceritanya yang viral, terselip kenyataan pahit yang harus diwaspadai: hadirnya pria-pria bertopeng agama yang memanipulasi keimanan demi nafsu. 

Karakter 'Walid' bukan sekadar fiksi. Ia adalah representasi dari realitas sosial yang lebih luas di mana ‘kesalehan’ bisa disulap jadi alat untuk menjebak perempuan. 

Melalui ulasan ini, mari kita menyelami lebih dalam: mengapa sosok seperti 'Walid' bisa lahir, bagaimana modusnya bekerja, dan apa yang bisa dilakukan agar kita; terutama perempuan agar tidak menjadi korban berikutnya.

Dari Layar ke Dunia Nyata: Walid, Sosok yang Tak Lagi Fiksi

Drama Malaysia 'Bidaah' menjadi perbincangan hangat karena berani mengangkat sisi gelap dari penyalahgunaan agama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun