Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Gurihnya Cuan dari Bakwan: Camilan Rakyat, Untungnya Rasa Sultan!

11 April 2025   15:00 Diperbarui: 13 April 2025   02:47 10049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakwan Udang (Sumber: happyfresh.id/gracebanea)

Aroma gurih langsung menyeruak dari wajan panas yang penuh dengan adonan berisi sayuran segar. Bunyi gemericik minyak berpadu dengan senyuman para pelanggan yang tak sabar menunggu. 

Ya, siapa yang bisa menolak kelezatan bakwan? Camilan sejuta umat yang murah meriah, cocok dinikmati kapan saja.

Tapi siapa sangka, dari balik camilan sederhana ini, banyak tangan-tangan kreatif justru meraup untung besar. Bakwan bukan sekadar pelengkap teh sore. Kini, ia menjelma menjadi ladang cuan yang gurih secara rasa, juga gurih secara bisnis.

Bakwan: Kecil-Kecil Laba Besar

Di tengah tren kuliner yang makin variatif, bakwan tetap eksis dengan pasarnya yang luas. Modalnya tidak besar, bahan mudah didapat, dan cara pembuatannya pun tak ribet. Tak heran, banyak pelaku UMKM memulai bisnis kuliner dari jualan aneka gorengan, terutama bakwan.

Dijajakan di depan rumah, pinggir jalan, kantin sekolah, hingga secara online lewat aplikasi ojek daring, bakwan tak pernah kehilangan penggemarnya. 

Dengan harga jual per biji hanya seribu hingga dua ribu rupiah, dalam sehari bisa terjual ratusan. Dari situ, keuntungan bisa mengalir stabil, apalagi bila dipadukan dengan kreativitas pemasaran.

Bukan Sekadar Gorengan, Tapi Juga Bergizi

Bakwan sering dicap sebagai 'makanan berminyak yang tak sehat'. Padahal, bila dibuat dengan komposisi yang tepat, camilan ini bisa jadi sumber nutrisi yang baik. Kuncinya adalah mengutamakan sayuran daripada tepung.

Bayangkan bakwan yang penuh potongan wortel, daun bayam, kol, dan jagung manis. Bukan hanya kaya rasa, tapi juga mengandung serat, vitamin, dan antioksidan. 

Beberapa penjual bahkan menambahkan udang rebon, daun kelor, atau tahu sebagai sumber protein dan zat besi.

Inilah yang membuat bakwan versi baru ini bukan sekadar 'gorengan biasa'. Ia bisa menjadi camilan sehat, bahkan cocok dijadikan alternatif bekal anak.

Inovasi Sehat untuk Kebutuhan Khusus

Meningkatnya kesadaran akan makanan sehat turut memunculkan inovasi dalam bisnis bakwan. 

Kini, tak sedikit pelaku usaha contohnya orang tua salah satu peserta didik saya, yang menggunakan tepung organik, seperti tepung mocaf (modifikasi singkong), tepung beras merah, atau tepung jagung non-GMO, untuk menggantikan tepung terigu biasa.

Inovasi ini hadir bukan tanpa alasan. Banyak orang tua dengan anak berkebutuhan khusus, seperti autisme, alergi gluten, atau intoleransi makanan tertentu, mencari alternatif jajanan yang tetap lezat namun aman dikonsumsi. Dari sinilah muncul ide membuat "bakwan sehat" dengan tepung dan sayuran organik.

Awalnya dibuat untuk konsumsi pribadi, tapi karena rasanya tetap enak dan kerenyahannya menggoda, pesanan mulai berdatangan dari mulut ke mulut. Dari dapur rumah tangga, bisnis ini pun bisa berkembang pesat.

Tips Bikin Bakwan Sehat dan Tetap Renyah

Untuk Anda yang tertarik memulai bisnis bakwan sehat, berikut beberapa tips agar gorengan tetap renyah dan menggoda pembeli:

  1. Gunakan sayuran segar dan perbanyak porsinya dibandingkan tepung.
  2. Campur tepung terigu dengan tepung beras atau maizena agar hasil lebih renyah.
  3. Gunakan air es saat membuat adonan untuk menciptakan tekstur kriuk saat digoreng.
  4. Pastikan minyak benar-benar panas sebelum menggoreng agar bakwan langsung matang di luar dan tidak menyerap banyak minyak.
  5. Goreng dalam minyak banyak dan jangan sering dibolak-balik.
  6. Tiriskan gorengan dengan benar, gunakan rak kawat atau kertas minyak.
  7. Hindari menggoreng ulang. Bila dijual dalam bentuk frozen, beri petunjuk pemanasan yang sesuai agar tetap nikmat dan renyah.

Cuan yang Mengalir, Nutrisi Tetap Hadir

Bakwan telah berevolusi, dari sekadar jajanan pinggir jalan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. 

Dengan sedikit kreativitas dan sentuhan inovasi, camilan rakyat ini bisa menjelma menjadi produk bernilai tinggi.

Jadi, apakah Anda siap memanaskan wajan, mengaduk ide, dan menggoreng peluang jadi penghasilan? Karena di balik setiap gigitan bakwan yang renyah, ada potensi rezeki yang tak kalah gurih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun