Self Love, Kunci Menjadi High Quality Jomlo yang Bahagia
Di era modern ini, istilah high quality jomlo semakin populer. High quality jomlo adalah istilah yang menggambarkan seseorang yang memilih untuk melajang, bukan karena kesulitan menemukan pasangan, tetapi karena kesadaran untuk fokus pada pengembangan diri dan kebahagiaan pribadi.Â
Mereka adalah individu yang mandiri, sukses dalam karier, memiliki visi hidup yang jelas, serta mampu mengelola waktu dan prioritas dengan baik.
Berbeda dari stereotip lajang pada umumnya, high quality jomlo tidak merasa kesepian atau tertekan dengan status lajang mereka. Mereka justru memanfaatkan waktu sendiri untuk mengejar impian, mengeksplorasi hobi, memperluas jaringan sosial, dan menjaga kesehatan fisik serta mental.
Meski memiliki banyak kelebihan, high quality jomlo sering kali menghadapi stigma negatif di masyarakat.Â
Banyak anggapan bahwa mereka terlalu pemilih, egois, atau takut berkomitmen. Bahkan, tidak sedikit yang menganggap bahwa mereka sebenarnya kesepian atau tidak mampu menjalin hubungan romantis.
Menurut psikolog sosial, Dr. Ratih Ibrahim, high quality jomlo adalah orang-orang yang memiliki kematangan emosional dan kesadaran diri yang tinggi. "Mereka tidak menjadikan hubungan romantis sebagai tolok ukur kebahagiaan, melainkan berfokus pada pencapaian pribadi dan kualitas hidup yang lebih baik," jelasnya.
Namun, di balik kesuksesan tersebut, terdapat fondasi penting yang menopang kesejahteraan mereka: mencintai diri sendiri atau self love.
Apa Itu Self steLove?
Self-love adalah apresiasi dan penghargaan terhadap diri sendiri yang diwujudkan melalui tindakan yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan pribadi. Ini mencakup penerimaan diri, perawatan diri, dan pengembangan diri secara berkelanjutan.Â
Menurut terapis Jalissa Shelby, LCPC, self-love berarti menghargai dan memberi nilai pada diri sendiri, yang tercermin dalam tindakan sehari-hari seperti berbicara dengan lembut kepada diri sendiri dan mendengarkan kebutuhan tubuh serta pikiran.Â
Mengapa Self-Love Penting bagi High Quality Jomlo?
Bagi high quality jomlo, self-love bukan hanya tentang merasa puas dengan diri sendiri, tetapi juga menjadi landasan untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan memuaskan tanpa bergantung pada hubungan romantis.Â
Dengan mencintai diri sendiri, mereka mampu:
Menetapkan Batasan Sehat: Menghargai diri sendiri membantu individu untuk menetapkan batasan yang jelas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan dan pertemanan, sehingga menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan tuntutan eksternal.
Mengambil Keputusan yang Autentik: Self-love memungkinkan seseorang untuk membuat keputusan berdasarkan nilai dan keinginan pribadi, bukan karena tekanan sosial atau harapan orang lain.
Mengelola Kesepian dengan Bijak: Dengan mencintai diri sendiri, high quality jomlo dapat menikmati waktu sendirian sebagai kesempatan untuk refleksi dan pertumbuhan, alih-alih merasa kesepian.
Cara Membangun Self-Love
Membangun self-love adalah proses yang memerlukan komitmen dan praktik berkelanjutan. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
Mengenali dan Memahami Emosi: Luangkan waktu untuk merenungkan perasaan Anda. Menulis jurnal dapat menjadi alat yang efektif untuk memahami emosi dan kebutuhan pribadi.Â
Menciptakan Ruang Pribadi yang Nyaman: Miliki tempat atau aktivitas yang membuat Anda merasa aman dan tenang, seperti sudut membaca di rumah atau rutinitas meditasi harian.
Menetapkan Tujuan yang Realistis: Tetapkan tujuan yang sesuai dengan kemampuan dan sumber daya Anda, sehingga Anda dapat mencapainya tanpa merasa terbebani.
Berbicara Positif kepada Diri Sendiri: Biasakan untuk memberikan afirmasi positif kepada diri sendiri, misalnya dengan mengatakan hal-hal baik saat bercermin.
Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental: Perhatikan pola makan, rutin berolahraga, dan pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup.
Tantangan dalam Menerapkan Self-Love
Meskipun penting, menerapkan self-love tidak selalu mudah. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi antara lain:
Tekanan Sosial: Norma masyarakat yang mengagungkan hubungan romantis dapat membuat individu merasa kurang lengkap tanpa pasangan.
Kritik Diri Berlebihan: Kecenderungan untuk mengkritik diri sendiri dapat menghambat proses mencintai diri.
Pengalaman Masa Lalu: Trauma atau pengalaman negatif sebelumnya dapat mempengaruhi persepsi diri dan menghambat self-love.
Namun, dengan kesadaran dan usaha yang konsisten, tantangan-tantangan ini dapat diatasi.Â
Terapis Jalissa Shelby menekankan bahwa self love adalah tentang menghargai dan memprioritaskan diri sendiri, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan mendorong seseorang untuk memperjuangkan bagaimana mereka ingin diperlakukan.Â
Self-love adalah komponen esensial bagi high quality jomlo untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan bermakna.Â
Dengan mencintai diri sendiri dan fokus pada pengembangan diri, high quality jomlo mampu menjalani kehidupan yang penuh makna dan berkualitas tinggi.Â
Mereka membuktikan bahwa kebahagiaan tidak selalu ditentukan oleh kehadiran pasangan romantis, melainkan oleh cara seseorang mencintai dan menghargai dirinya sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI