Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Makna Terindah di Balik SkenarioNya: Guru Bahasa Asing yang Jatuh Hati pada Pendidikan Khusus

12 Februari 2025   15:30 Diperbarui: 12 Februari 2025   14:59 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Namun, hati saya sudah bulat. Ada kebahagiaan yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata saat melihat senyuman mereka, saat menyaksikan mereka mengatasi rintangan demi rintangan. Saya merasa mereka membutuhkan saya lebih dari siswa reguler lainnya.

Dalam perjalanan ini, saya tak hanya menjadi guru. Saya menjadi sahabat berkeluh kesah, motivator, bahkan perancang media pembelajaran khusus untuk mengatasi kesulitan mereka. 

Saya membuat berbagai media kreatif agar mereka bisa belajar dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan. Melihat mereka berhasil menulis kata pertama, membaca kalimat sederhana, atau sekadar menyelesaikan tugas dengan percaya diri adalah pencapaian besar yang tak ternilai harganya.

Tak terhitung berapa kali air mata haru menetes melihat siswa-siswa berkebutuhan khusus saya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau meraih kesuksesan di bidangnya. 

Saya bangga menyaksikan mereka menaklukkan dunia dengan cara mereka sendiri. Setiap pencapaian mereka adalah hadiah terindah bagi saya sebagai guru.

Hadiah Ekstra dariNya

Tanpa saya duga, hal-hal yang saya buat tulus untuk mereka mengantarkan saya mendapatkan berbagai penghargaan di tingkat kota, provinsi sampai Nasional. Pak Gubernur memberangkatkan saya umroh kala itu. Pak Menteri Pendidikan memberikan apresiasi dan sejumlah penghargaan. Bahkan seorang donatur dari Negara Jerman menawarkan saya kuliah percuma disana saat itu.

Suatu hal yang tak pernah saya bayangkan dapat saya raih. Di titik itu, saya merasa itu adalah keberkahan berada di tengah mereka.

Namun, jalan ini tidak selalu mudah. Stigma negatif terhadap anak berkebutuhan khusus masih menjadi tembok besar yang harus dihancurkan. Saya berupaya terus menyuarakan hak mereka dalam berbagai kesempatan, menjadi narasumber dan pemateri di berbagai seminar, serta aktif dalam program-program Kementerian Pendidikan yang mendukung penyelenggaraan pendidikan khusus. 

Saya sangat bersyukur atas dukungan Kemdikbudristek yang terus berupaya memberikan kesempatan dan fasilitas terbaik bagi mereka. Atas berbagai ilmu dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya.

Ujian yang Semakin Menguatkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun