Mohon tunggu...
Nuni KaniaSari
Nuni KaniaSari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dua Tips Khusus Manajemen Tanam Cabai yang Menguntungkan Petani

18 Desember 2018   10:25 Diperbarui: 21 Januari 2019   10:13 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budidaya hortikultura dapat menjadi pilihan tepat untuk menaikkan pendapatan petani lokal. Jika dikerjakan secara fokus dan serius, hasil budidaya hortikultura seperti bawang merah, cabai, aneka sayuran, buah-buahan, jamur, hingga tanaman obat dapat menghasilkan pendapatan yang menjanjikan dan berlipat-lipat.

Salah satu tanaman hortikultura yang memegang peranan penting serta kedudukan tersendiri dalam proses pembangunan nasional di sub sektor pertanian di Indonesia adalah sayuran dan cabai. Sayuran kaya akan vitamin dan mineral yang sangat penting bagi asupan gizi masyarakat. Berdasarkan lansiran data dari Southeast Asian Food and Agriculture Science and Technology (SEAFAST) Center Institut Pertanian Bogor (IPB), masyarakat Indonesia masih kurang dalam konsumsi sayuran dan buah-buahan, bahkan di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dari data tersebut diketahui bahwa konsumsi sayuran mayarakat baru mencapai 180 gram per kapita per hari sementara standar WHO adalah 400 gram per kapita per hari. Oleh sebab itulah, budidaya hortikultura di Indonesia diharapkan lebih berkembang dan maju karena selain untuk memenuhi konsumsi masyarakat akan sayuran juga untuk meningkatkan pendapatan petani.

Selain sayuran ada pula cabai. Cabai adalah salah satu komoditas yang cukup banyak dicari di Indonesia terlebih untuk kebutuhan rumah tangga, misalnya untuk bumbu dapur, sambal dan sebagainya. Oleh karena itulah, tak heran bila tanaman dengan nama latin Capsicum Annuum L ini seringkali keberadaannya menjadi langka di waktu-waktu tertentu hingga dapat menyebabkan harganya menjadi mahal.

Berdasarkan dari data BPS tahun 2014, produksi cabai merah pada tahun 2014 mencapai 1.075 juta ton atau meningkat sekitar 61.73 ribu ton (6.09%) dari pencapaian sebelumnya tahun 2013 yakni 1.013 juta ton. Namun, angka produksi tersebut belum cukup untuk kebutuhan cabai non rumahan seperti untuk industri dan pembuatan sambal lainnya.

Maka dari itulah, komoditas cabai juga memegang peranan penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus dapat menuai keuntungan bagi petani jika digeluti dengan lebih serius lagi. Lantas, apa saja tips dan langkah-langkah yang diperlukan agar petani bisa untung besar dalam menanam cabai? Simak dua tips berikut ini!

1. Manajemen Waktu Tanam

Dengan manajemen waktu tanam yang baik telah terbukti membuat petani cabai di Banyuwangi meraup untung ratusan juta. Berdasarkan wawancara CNN Indonesia dengan Ketua Kelompok Tani Ketileng Makmur di Sumbergondo, Glenmore, Banyuwangi, Imam Badrus, biaya produksi satu hektare lahan cabai rata-rata mencapai Rp 90 juta.

Sementara itu, dalam satu hektare lahan terdapat 18.000 pohon cabai dengan volume produksi satu pohon bisa menghasilkan 5-6 ons cabai. Apabila diakumulasi maka dari 18.000 pohon cabai bisa menghasilkan omzet hingga Rp 450 juta. Dengan begitu, jika dipotong biaya produksi maka keuntungan petani bisa mencapai hingga Rp 360 juta per hektare.

Keuntungan ratusan juta ini didapat petani Banyuwangi dari mencari celah waktu menanam cabai bersama dengan Dinas Pertanian Banyuwangi. Para petani dan pihak pemerintah yang terlibat mengatur waktu perkiraan panen yang sekiranya dapat mendatangkan harga terbaik. Petani Banyuwangi menanam bibit cabai pada bulan Agustus-Okober 2017 dan panen di bulan Maret 2018, terbukti sesuai perkiraan, di bulan Maret 2018 merupakan penjualan hasil panen dengan harga terbaik. Intinya, petani tidak boleh "latah" dan harus bisa memperkirakan di mana celah waktunya.

2. Penerapan Pola Tanam yang Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun