Brondolan langsung saya masukan dalam karung sedangkan buah sawit yang kurang dari 3 kg biasanya saya kumpulkan lalu diberondol.
Setelah bekerja keras mengumpulkan bulir demi bulir brondolan dan mengelola sawit yang kurang dari 3 kg menjadi brondolan, brondolan itu saya kumpulkan dalam satu karung.
Setelah selesai sekitar pukul 04:30 WIB saya pulang dari kebun dan langsung saya timbang di pengepul brondolan sawit.
Setelah ditimbang, didapat angka 36 kg dan dihargai per kilonya Rp, 2.500 sehingga total bisa bawa pulang sore itu Rp, 90.000.
Rasanya senang dan bersyukur apalagi dari hasil tanaman yang saya rawat dan besarkan sendiri, Terlebih pedagangnya bilang,Â
"daripada dibiarkan busuk, memang sudah benar jika diambil terlebih harganya sedang bagus, memang siapa yang mau ngasih uang sejumlah itu tanpa ngapa-ngapain".
Salam berondol sawit, salam brondol sawit berharga
Toboal, 10 Maret 2025 (Agustian Deny Ardiansyah)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI