Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Brondol Sawit, "Emas Merah" yang Berharga

11 Maret 2025   08:13 Diperbarui: 13 Maret 2025   06:19 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Kawasan perkebunan kelapa sawit di Bahorok, Langkat, Sumatera Utara mengimbau petani mengutip brondolan sawit.(KOMPAS.COM/DEWANTORO) 

Siang itu setelah usai sholat zuhur, saya bergegas menyiapkan peralatan menuju kebun. Ada parang, topi, celana panjang, sepatu boot dan karung.

Ya, siang itu saya ingin mendatangi kebun sawit sekalian melakukan pemantauan karena paginya telah dilakukan pemanenan.

Biasanya setelah dipanen banyak brondol sawit yang tercecer di bawah pokok pohon dan dibiarkan begitu saja oleh pemanen.

Hal itu karena biasanya pemanen hanya fokus pada Tandan Buah Segar (TBS) karena lebih mudah dalam pengumpulannya.

Sedangkan brondol sawit sering diabaikan karena susah dalam pengumpulannya dan memakan waktu yang lumayan lama.

Selain itu, kadang sawit yang tidak masuk ukuran berat karena kurang dari 3 kg ditinggalkan begitu saja di sekitar piringan pohon sawit.

Buah Sawit Dalam Proses Brondol dan Kurang Dari 3kg (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Buah Sawit Dalam Proses Brondol dan Kurang Dari 3kg (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Bagi saya yang baru pertama kali terjun di dunia persawitan, brondol atau sawit yang kurang dari 3 kg tersebut sangat berharga.

Terlebih harga sawit saat ini sudah menginjak angka Rp. 2.500-2.600 per kg jika dijual ke pengepul, jika ditinggal begitu saja rasanya mubazir lebih-lebih jika busuk karena dapat merusak tanaman.

Oleh karena itu seusai panen biasanya saya menyusuri lorong-lorong sawit untuk memungut sisa brondolan atau buah sawit yang tidak masuk ukuran untuk dikumpulkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun