Mohon tunggu...
Nuke Inanjah
Nuke Inanjah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Trial & Error Terkait Metode Student Centered Learning di Masa Pandemi

18 Januari 2022   12:22 Diperbarui: 18 Januari 2022   17:50 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh

Nuke Inanjah, Valensia Rianingtyas, dan Laila Meiliyandrie Indah Wardani

Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana

 

"Human education is concerned with certain changes in the intellects, characters and behavior of men, its problems being roughly included under these four topics: Aims, materials, means and methods."

"Pendidikan manusia berkaitan dengan perubahan tertentu dalam intelek, karakter, dan perilaku manusia, masalahnya secara kasar termasuk dalam empat topik ini: Tujuan, bahan, sarana, dan metode."

-Edward Thorndike-

Akibat menyebarnya virus COVID-19 ke Indonesia, dampaknya menerpa di berbagai bidang, yaitu bidang pariwisata, ekonomi, social, transportasi dan salah satunya termasuk bidang pendidikan. Pada 24 maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem A. Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 mengenai pelaksanaan peraturan pendidikan sementara pada masa darurat pembatasan berskala besar dalam mencegah penyebaran COVID-19 (Muslim, 2021). Surat Edaran tersebut menguraikan bahwa pembelajaran dilakukan di rumah melalui pembelajaran online/ jarak jauh sementara demi mengurangi penyebaran Covid-19 (Casnan dkk, 2021). Berkaitan dengan ketentuan menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas maka terbitlah kebijakan tersebut karena dianggap dapat mengurangi penularan COVID-19. Dengan penetapan aturan tersebut, pemerintah meminta seluruh institusi elemen pendidikan supaya membuka kelas secara online walaupun sekolah telah ditutup sementara.

Pada proses pembelajaran dalam jaringan, pertemuan antara Peserta didik dengan Pendidk dilakukan secara online. Interaksi bisa terjadi memakai perangkat media elektroniki modern misalnya komputer, laptop, dan smartphone. Peserta didik bisa menggunakan banyak sekali platform pembelajaran online yang telah disiapkan pemerintah secara cuma-cuma & telah disiapkan juga dari pihak swasta secara berbayar.

Metode pembelajaran dapat menggunakan beberapa pendekatan. Terdapat 2 pendekatan, diantaranya Teacher Centered Learning dan Student Centered Learning. TCL ialah proses pembelajaran dengan aturan lama yang sudah bukan lagi sesuai dengan era saat ini karena dalam pendekatan ini Pengajar menjadi satu-satunya pusat informasi bagi Peserta didik dalam proses pembelajaran. Sedangkan pembelajaran online yang dilaksanakan karena pandemi ini, mau tidak mau memaksa Peserta didik untuk aktif dan mandiri menggali informasi melalui internet, buku, dan media aplikasi pembelajaran (Diraswati, 2020).

Student Centered Learning merupakan system pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (Andi, 2012). Walaupun dalam system SCL, Pendidik tetap diharuskan menjalankan perannya dengan baik, yaitu sebagai pembimbing, sebagai fasilitator, motivator dan inovator. Pendidik bukan hanya harus memberikan dan menerangkan materi, tetapi juga harus membantu Peserta didik memecahkan masalah ketika mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. Bisa dikatakan juga sebagai sarana murid atau mahasiswa mengeksplore kemampuan belajarnya, baik secara individu maupun kelompok, dalam arti bahwa mahasiswa tidak pasif dalam melakukan pembelajaran dan dapat mengeksplore pengetahuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun