Umumnya orang Indonesia beranggapan, "Makan tanpa sambal terasa belum nikmat". Hampir semua masakan Nusantara selalu disajikan bersama dengan sambal. Bahkan di Manado, pisang goreng pun dicocol dengan sambal. Kalaupun sambal tak tersedia di meja, minimal ada beberapa potong gerusan cabe merah atau beberapa potong cabe rawit dicepluskan ke mulut sebagai teman makan.
Perkara kebiasaan makan sambal ini nyatanya terbawa sampai ke luar negeri. Alasannya, masakan yang disantap terasa hambar, belum pedas apalagi bila ada sambal yang tersedia. Namun varian sambal di luar negeri tidak sepedas sambal dari tanah air. Maklum saja lidah dan perut orang asing jelas berbeda dengan kita.
Mengapa sambal begitu populer di Nusantara dan nyaris menjadi makanan utama, bukan sekedar pelengkap? Hal ini dikarenakan seni kuliner Nusantara bersifat hidangan dingin sehingga cabe menjadi hal penting dalam setiap masakan. Rasa pedas cabe tidak hanya memberikan rasa yang menggugah selera tetapi juga memiliki fungsi sebagai pengganti temperatur panas.
Asal Muasal Sambal
Menurut sumber dari laman id.wikipedia.org sambal adalah saus pedas dengan bahan utama yang disiapkan dari cabai yang dilumatkan sehingga keluar kandungan sari cabe dan ditambah bahan-bahan lain seperti garam dan terasi. Sambal merupakan salah satu unsur khas hidangan Indonesia, Melayu ditemukan pula dalam kulinerAsia Selatan dan Asia Timur. Ada bermacam-macam variasi sambal yang berasal dari berbagai daerah.
Suryatini N Ganie (2009) dalam bukunya mencatat sekurangnya ada 100 variasi makanan yang dibuat dari sambal. Hal ini menunjukkan betapa kayanya jenis kuliner nusantara. Bahkan ada kisah yang menyebutkan bahwa pada zaman kolonial, baboe (pembantu) rumah tangga yang paling mahal harganya adalah yang paling pandai membuat sambal.Â
Seorang arkeolog Indonesia Titi Surti Nastiti menyebut bahwa cabai pada masa Jawa Kuno telah populer menjadi komoditas perdagangan yang langsung dijual. Tak mengherankan jika cabe menjadi bahan masakan yang populer di kawasan beriklim tropis ini.
HokBen Blogger Gathering di Jakarta
Kamis pekan lalu (22/2) lalu PT Eka Bogainti atau HokBen mengadakan gathering dengan mengundang para blogger yang tersebar di beberapa wilayah Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Kali ini saya kebagian di Jakarta. Melihat tempatnya yang strategis yaitu berada di HokBen cabang Kartika Chandra di bilangan Gatot Soebroto, Jakpus. Communications Division Head HokBen, Mbak Kartina menjelaskan sejarah HokBen berdiri sejak pertama kali hingga mampu memanjakan lidah para pelanggannya hingga saat ini.
Tentang HokBen dari Masa ke Masa
Mulai didirikan pada tahun 1985, HokBen membuka outlet pertamanya yang masih bernama Hoka Hoka Bento di daerah Kebon Kacang. Lima tahun berselang HokBen mulai beredar di luar Jakarta, yakni di kota Bandung. Tercatat hingga saat ini telah terdapat 25 gerai yang tersebar di Jawa Barat dan yang paling gress adalah HokBen cabang Transmart Cirebon.
Tahun 2005 HokBen memasuki kota Surabaya. Saat ini sudah ada 10 store Hokben di Jawa Timur, tepatnya berada di Surabaya dan Malang. Perkembangan jaman yang menuntut kepraktisan menghadirkan berjuta peluang, tantangan dan kesempatan baru. Oleh karena itu HokBen meluncurkan call centre dan layanan pesan antar (delivery order) pada tahun 2007.
Pada tahun 2008 HokBen melihat banyak orang tua yang membawa anak atau bahkan keponakan makan. Mereka menyukai menu HokBen. Untuk itu HokBen meluncurkan produk khusus bagi anak-anak bernama Kidzu Bento. Paket tersebut biasanya dijual bersama mainan. Tahun 2008 HokBen pula mulai memperoleh sertifikat halal. Hingga pada akhir 2017 HokBen secara resmi mendapatkan Sertifikat Sistem Jaminan Halal. Tahun 2010 HokBen memasuki Jawa Tengah dengan outlet pertama di Kaliurang, Yogyakarta. Selanjutnya HokBen memasuki kota Solo, Semarang, dan Bali. Tahun 2012 HokBen meluncurkan brand yang berdampingan dengan HokBen yaitu  Hocafe. Mengapa logonya sekarang berubah menjadi HokBen? Tahun 2013 dilakukan re-branding (peremajaan) dari Hoka Hoka Bento menjadi HokBen. Maskotnya pun masih tetap sama, yakni Taro dan Hanako. Hanya saja yang tadinya ikon dengan wajah dan tubuh tapi yang sekarang beredar hanya tinggal kepala mereka.Â
HokBen cabang Hollywood KC beserta fasilitasnya
Store Manager HokBen Kartika Chandra, Mas Zaki (sejak 13 Januari 2013) menceritakan bahwa HokBen Kartika Chandra dibangun pada 19 Desember 1999. HokBen Kartika Chandra terletak di area perkantoran (office area), berada di tengah-tengah antara gedung Mitra dan Hotel Kartika Chandra di Jalan Gatot Soebroto yang mudah diakses dari jalan raya dan semua jenis moda transportasi publik. Tersedia banyak fasilitas pendukung ketika para pelanggan berkunjung ke HokBen Kartika Chandra yang menyediakan 128 kapasitas kursi lengkap dengan koneksi internet (wi-fi). Tersedia pula area bebas merokok (smoking area) dan lahan parkir yang sangat luas.
Karena berada dekat Hotel Kartika Chandra yang memiliki ballroom, HokBen Kartika Chandra juga melayani pesta. Jika panitia kekurangan makanan atau ada pertemuan menteri dan gubernur se-Indonesia biasanya memesan ke HokBen Kartika Chandra. Di samping itu terdapat mushalla yang dilengkapi AC dan outdoor private room. HokBen Kartika Chandra mempekerjakan 31 karyawan yang melayani dine in, take away maupun delivery. Terdapat sebanyak enam armada delivery yang bisa dipesan melalui 1-500-505.
Perpaduan sambal Indonesia dengan kuliner bergaya Jepang
HokBen sebagai pelopor resto dengan makanan bergaya Jepang di Indonesia terus berinovasi menghadirkan produk dan layanan berkualitas bagi para pelanggan setianya. Kali ini HokBen kembali berinovasi dengan menghadirkan sensasi dahsyat dalam menikmati hidangan menu yang ditawarkan. Bicara tentang cabe, kenyataannya orang Indonesia menyukai pedas sudah terbiasa dengan aneka makanan pedas. Mulai dari sambal cabe ijo khas Minang dari Sumatera, sambal bawang yang khas dari pulau Jawa hingga sambal Matah dari pulau dewata, Bali. Bahan utamanya yang terdiri dari cabe rawit, cabe hijau, dan cabe merah menjadi hal umum yang melekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Brand Activation Division Head PT Eka Bogainti, Mas Jasata menjelaskan, sambal itu dapat menyatukan Sabang sampai ke Merauke, dari Miana hingga Pulau Rote. HokBen kini mengeluarkan pilihan variasi sambal cabe ijo, sambal bawang, dan sambal matah. Dengan kuliner khas yang bervariasi dari barat ke timur Indonesia inilah seperti Bhinneka Tunggal Ika disatukan yaitu dengan sambal.Â
Kalau dipikir-pikir kenapa HokBen sampai nekat dan niat untuk mengeluarkan edisi khusus kuliner sambal ini yaa? HokBen ingin meningkatkan kesenangan (excitement) atau menyuguhkan pengalaman (experience) yang baru kepada pelanggannya. Chicken katsu pakai sambal matah atau beef teriyaki dengan sambal cabe ijo. "Terbayang kan bagaimana kelezatan soup shrimp dumpling yang diberi sambal matah, tseuhaahh pedas dan segarnya jadi satu," tandas Jasata.
Ada apa saja sih yang terbaru dari menu Hoka Suka ini?
Pilihan yakitori grilled berisikan 3 tusuk satai ayam yang dipanggang (grilled) lalu diberi side dish (pelengkap) berupa kering kentang dan acar kuning. Tak lupa tentunya disertai dengan nasi ketan khas Jepang ala HokBen ditambah sambal istimewa khas Indonesia.Â
Sambalnya boleh pilih salah satu atau bisa juga dicoba ketiga-tiganya. Menu ini dibanderol dengan harga berkisar Rp 49 ribu.
2. Hoka Suka 2
Di dalam 1 menu ini berisikan 3 ebi furai (udang goreng tempura) juga dilengkapi dengan kering kentang, tambahan acar kuning, nasi khas ala HokBen, dan sambal. Menu ini berkisar Rp 58 ribu.
3. Hoka Suka 3
Menu ini berupa chicken katsu yang dipotong-potong beberapa bagian. Disajikan juga dengan kering kentang, acar kuning, nasi khas ala HokBen, dan sambal. Untuk harganya sama dengan Hoka 1 yaitu Rp 49 ribu.Â
Sambal ini juga bisa dinikmati dan disesuaikan dengan menu favorit pelanggan yang lain lho. misalnya Bento Special atau dibeli terpisah cukup dengan kocek goceng atau 5000 perak saja sudah bisa dibawa pulang atau dinikmati langsung di store terdekat lokasi kamu.Â
Itadakimasu. HokBen oishi ne!
Rreferensi
- https://brilicious.brilio.net/hits/ini-sejarah-sambal-yang-tak-banyak-diketahui-orang/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Sambalhttps://www.kaskus.co.id/thread/50d5b309e774b4bb3e000032/yuk-mengenal-sejarah-sambal-di-indonesiayuk-mengenal-sejarah-sambal-di-indonesia/
- http://bobo.grid.id/Sejarah-Dan-Budaya/Sejarah/Ada-100-Jenis-Sambal-Di-Indonesia-Beginilah-Sejarahnya?page=all
- https://www.hokben.co.id/special_offer