Sesuai dengan program Nawacita (9 agenda) prioritas untuk membangun Indonesia yang diusung oleh Presiden Joko Widodo pada Kabinet Kerja Nyata terdapat poin keenam yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Serta merujuk pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia nomor ketiga yaitu Good Health (Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Sementara itu di Indonesia sendiri masih menduduki peringkat ke 79 dari 157 negara dalam urutan indeks kebahagiaan sedunia. Menurut sumber dikatakan bahwa Happiness Index atau Indeks Kebahagiaan suatu negara diukur dari pendapatan per kapita, dukungan sosial, harapan hidup sehat, kebebasan dalam menentukan pilihan dan kemurahan hati (generosity).
Dari sini pemerintah terus berupaya melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggalakkan kembali dan mengajak masyarakat dan seluruh elemen tanpa terkecuali, berpartisipasi secara aktif menerapkan pola gaya hidup sehat. Program Germas (Gerakan masyarakat hidup sehat) sangat gencar digaungkan bahkan menjadi viral di berbagai iklan media massa maupun elektronik.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam hal ini Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) kembali menggelar sebuah acara besar berupa Simposium yang mengangkat tema tentang penyakit Diabetes yang sekaligus memperingati Hari Diabetes Dunia (World Diabetes Day) 2017 yang jatuh pada tanggal 29 November setiap tahunnya.Â
Bertempat di Ballroom 1 dan 2 Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan banyak informasi yang saya peroleh dan beragam edukasi yang dilakukan oleh Kemenkes beserta jajarannya. P2PTM tak hanya sendiri tetapi bersinergi dengan dinas kesehatan, puskesmas, institusi-institusi kesehatan baik pemerintahan dan swasta dan lainnya dalam upaya memerangi dan meminimalisir risiko penyakit Diabetes.
Acara dibuka oleh Menteri Kesehatan RI Prof.Dr.dr. Nila Djuwita F.Moeloek SpM (K) dan Dr. H.M Subuh. Simposium kali ini terbilang langka sebab dihadiri pula oleh tamu negara yaitu Perdana Menteri Mr. Lars Lokke Rasmussen dari negara Denmark. Beliau begitu antusias menyempatkan hadir dan memberi keynote speech menyangkut kesehatan terutama bahaya penyakit Diabetes di sela-sela agenda lawatan kenegaraannya yang pertama kali di Jakarta. Secara kebetulan perusahaan layanan kesehatan global Novo Nordisk yang telah puluhan tahun lamanya melakukan inovasi dan penanganan penyakit Diabetes ikut mendukung sepenuhnya program pemerintah Indonesia dalam acara World diabetes day juga bermarkas di Denmark.
Prevalensi Penyakit Diabetes di Indonesia
Apa itu Diabetes?
Diabetes merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin maupun keduanya yang menyebabkan komplikasi organ lain karena patogennya dapat menyebar ke otak, otot, liver bahkan pankreas.
Diabetes Melitus atau populer dikenal dengan penyakit kencing manis merupakan indikasi penderita diabetes yang disebabkan oleh tubuh yang kekurangan insulin atau sering pula dijumpai jumlah insulinnya cukup hanya saja tidak mampu bekerja dengan baik sebagaimana mestinya.Â
Fungsi Insulin itu sendiri bertujuan untuk:
- Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula
- Meningkatkan jumlah gula yang disimpan di dalam hati
- Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.
Kenali gejala (tanda-tanda) Diabetes
Gejala umum yang sering terlihat pada penderita diabetes adalah mudah haus dan lapar, berat badan tiba-tiba menurun tanpa sebab yang jelas, sering kencing serta cepat lelah dan mudah mengantuk.
Gejala atau indikasi khusus yang mungkin timbul misalnya seperti mudah terkena infeksi, luka sulit sembuh (menganga), sering kesemutan terutama pada bagian kaki, sering timbul bisul, penglihatan kabur (low vision) infeksi jamur dan gatal terutama di sekitar area kemaluan.
C E R D I K
Setelah sukses dengan program GERMAS dalam simposium tersebut Kemenkes juga tak henti-hentinya menggalakkan kembali serta terus mempromosikan kepada masyarakat agar kita mulai hidup dengan perilaku C E R D I K agar terhindar dari penyakit yang tidak menular. Kelima huruf tersebut jika dipraktikkan juga mengandung makna tersirat dengan mengoptimalkan 4 Sehat 5 Teratur.
Apa saja CERDIK itu?
- Cek Kesehatan
- Enyahkan Asap Rokok
- Rajin Aktivitas Fisik
- Diet seimbang
- Istirahat cukup
- Kelola stres
a). Cek Kesehatan Secara Rutin
Kemenkes juga tidak tinggal diam. Program yang sedang berjalan yaitu disingkat dengan POSBINDU PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) di berbagai daerah dengan tujuan untuk mencegah risiko Penyakit Tidak Menular. Pemeriksaan tersebut dilakukan secara rutin dan berkala. Langkah-langkahnya seperti di bawah ini.
Berikut cara mengelola stress yang baik dan benar demi mencapai jiwa yang sehat.
Salam Germas! ^_^
Jangan lupa kunjungi dan ikuti akun sosial media saya berikut ini:Â
Sumber Artikel: