Mohon tunggu...
Nugroho Kuncoro Yudho
Nugroho Kuncoro Yudho Mohon Tunggu... Master Trainer, Praktisi Kesehatan dan Pemerhati Masalah Sosial Kemasyarakatan

Praktisi Kesehatan, Instruktur Master, Penulis, Pelatih Pembina Pramuka

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Power Skill Pemimpin Digital: Melampaui Melek Teknologi

11 Juli 2025   07:30 Diperbarui: 11 Juli 2025   07:58 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah gelombang disrupsi digital yang tiada henti, perusahaan berlomba-lomba untuk berinovasi dan beradaptasi. Namun, teknologi saja tidak cukup, dibutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan luar biasa untuk mengarahkan roda perubahan tersebut. Menghadapi kondisi ini, seorang Pemimpin Digital harus mempunyai "Power Skill", yaitu seperangkat keterampilan tingkat tinggi yang memungkinkan mereka tidak hanya memahami dan mengimplementasikan teknologi, tetapi juga menginspirasi, memberdayakan, dan menavigasi kompleksitas lanskap digital dengan dampak transformasional.

Power skill melampaui sekadar kemampuan teknis atau manajerial dasar. Ia mencakup kombinasi unik dari kecerdasan emosional, kognitif, dan kemampuan adaptif yang menjadi fondasi bagi kepemimpinan yang berdaya di era digital.

Power Skill esensial yang harus dimiliki seorang Pemimpin Digital antara lain:

  • Visi Digital dan Ketajaman Strategis (Digital Vision and Strategic Acumen)

Ini merupakan fondasi. Seorang Pemimpin Digital harus mampu melihat bukan hanya apa yang ada, tetapi apa yang bisa terjadi. Mereka memiliki kemampuan untuk merumuskan visi jangka panjang tentang bagaimana teknologi dapat mentransformasi model bisnis, pengalaman pelanggan, dan operasional internal. Ini melibatkan kemampuan untuk menghubungkan titik-titik antara tren teknologi yang muncul, kebutuhan pasar, dan kapabilitas organisasi untuk menciptakan strategi digital yang koheren dan berkelanjutan. Mereka mampu melihat "hutan" di balik "pohon-pohon" teknologi.

  • Literasi Data dan Penceritaan (Data Literacy and Storytelling)

Di era big data, informasi adalah mata uang baru. Pemimpin Digital tidak hanya mampu memahami data yang kompleks, tetapi juga "membaca" cerita di baliknya. Mereka bisa menginterpretasikan analitik, mengidentifikasi pola, dan menarik kesimpulan yang valid untuk membuat keputusan strategis. Lebih dari itu, mereka memiliki "power skill" dalam menceritakan kisah berbasis data ini kepada berbagai audiens -- dari dewan direksi hingga tim operasional -- dengan cara yang mudah dipahami, menarik, dan menginspirasi tindakan. Mereka mengubah angka menjadi narasi yang memotivasi.

  • Kepemimpinan Ambidextrous (Ambidextrous Leadership)

Dunia digital menuntut pemimpin untuk menjadi ambidextrous, yaitu mampu mengelola dan mengoptimalkan operasi bisnis yang sudah ada (eksploitasi) sekaligus mengeksplorasi peluang baru dan inovasi disruptif (eksplorasi). Pemimpin Digital harus bisa menjaga roda bisnis tetap berputar dengan efisien hari ini, sementara juga berani berinvestasi pada ide-ide yang mungkin hanya akan membuahkan hasil di masa depan. Keterampilan ini membutuhkan keseimbangan antara disiplin, manajemen risiko, dan kesediaan untuk mengambil risiko yang diperhitungkan.

  • Kecerdasan Emosional dan Empati Digital (Emotional Intelligence and Digital Empathy)

Transformasi digital seringkali berarti perubahan besar bagi karyawan, yang bisa memicu ketidakpastian, kekhawatiran, atau resistensi. Seorang Pemimpin Digital yang efektif memiliki kecerdasan emosional tinggi untuk memahami dan mengelola emosi mereka sendiri dan orang lain. Mereka mampu menunjukkan empati, mendengarkan kekhawatiran, dan membangun kepercayaan. "Empati digital" berarti memahami bagaimana pengalaman karyawan dan pelanggan dibentuk oleh teknologi, dan merancang solusi digital yang berpusat pada manusia.

  • Kemampuan Membangun Ekosistem dan Kolaborasi (Ecosystem Building and Collaboration)

Tidak ada organisasi yang bisa bertransformasi sendirian. Pemimpin Digital adalah pembangun jembatan. Mereka memiliki kemampuan untuk membangun dan memelihara jaringan yang luas -- baik internal (lintas departemen/divisi/bidang) maupun eksternal (mitra, startup, akademisi, media massa, pelanggan). Mereka memfasilitasi kolaborasi yang mulus, memecah silo, dan menciptakan lingkungan di mana ide dan inovasi dapat mengalir bebas, didukung oleh platform dan alat digital.

  • Pembelajaran Berkelanjutan dan Rasa Ingin Tahu (Continuous Learning and Curiosity)

Teknologi tidak pernah berhenti berkembang. Seorang Pemimpin Digital sejati adalah pembelajar seumur hidup yang memiliki rasa ingin tahu yang tak terbatas. Mereka secara proaktif mencari pengetahuan baru, bereksperimen dengan teknologi baru, dan terbuka terhadap ide-ide yang mungkin menantang pandangan mereka sendiri. Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga menanamkan budaya pembelajaran berkelanjutan ini ke dalam organisasi mereka.

  • Keberanian Mengambil Risiko dan Mendorong Eksperimen (Risk-Taking and Experimentation Courage)

Inovasi datang dengan risiko. Pemimpin Digital memiliki keberanian untuk mengambil risiko yang diperhitungkan, mendorong tim untuk bereksperimen, dan tidak takut akan kegagalan. Mereka memahami bahwa kegagalan cepat adalah bagian dari proses belajar dan inovasi. Mereka menciptakan ruang di mana ide-ide baru bisa diuji tanpa dihukum, dan mereka sendiri menjadi teladan dalam mencoba hal-hal baru.

Mengapa Power Skill ini Krusial?

Di dunia yang didominasi algoritma dan machine learning, nilai sebenarnya dari seorang pemimpin terletak pada keterampilan yang tidak dapat direplikasi oleh mesin, yaitu kemampuan untuk menginspirasi, menciptakan visi, membangun hubungan, dan menavigasi kompleksitas manusia. Power skill memungkinkan Pemimpin Digital untuk membuat keputusan yang relevan dalam ketidakpastian, menginspirasi tim untuk merangkul perubahan dan inovasi, membangun budaya yang tangguh dan adaptif, serta menciptakan nilai yang signifikan dan berkelanjutan melalui transformasi digital.

Pada akhirnya, seorang Pemimpin Digital yang dilengkapi dengan "power skill" akan menjadi arsitek masa depan, yang mampu mengelola teknologi dan membentuk kembali organisasi dan industri untuk menghadapi tantangan dan peluang era digital. Tak ada kata terlambat. Mulai dari sekarang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun