Mohon tunggu...
Nugroho Kuncoro Yudho
Nugroho Kuncoro Yudho Mohon Tunggu... Master Trainer, Praktisi Kesehatan dan Pemerhati Masalah Sosial Kemasyarakatan

Praktisi Kesehatan, Instruktur Master, Penulis, Pelatih Pembina Pramuka

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Spiritualitas dan Resiliensi untuk Menemukan Kekuatan dari Dalam

29 Juni 2025   06:06 Diperbarui: 29 Juni 2025   06:06 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasu berdoa dan meditasi dari beberapa agama (Sumber: Gemini/AI)

Di tengah gempuran masalah hidup, tekanan sosial, dan tantangan mental yang terus meningkat, banyak orang mencari cara untuk tetap kuat dan bertahan. Pada kondisi inilah spiritualitas diperlukan sebagai kekuatan batin yang tidak terlihat, namun sangat nyata dampaknya. Lebih dari sekadar praktik keagamaan, spiritualitas merupakan hubungan mendalam dengan makna hidup, nilai-nilai, dan kekuatan transenden yang diyakini seseorang.

Sementara itu, resiliensi atau daya lenting adalah kemampuan individu untuk bangkit dari keterpurukan, mengelola tekanan, dan tetap tumbuh meski diterpa kesulitan. Keduanya saling terkait erat. Spiritualitas menjadi pondasi penting yang memperkuat resiliensi seseorang dalam menghadapi berbagai situasi sulit. 

Hal tersebut dijabarkan dalam beberapa poin berikut:

  • Memaknai penderitaan/kesulitan

Spiritualitas mengajarkan bahwa setiap peristiwa memiliki makna, bahkan yang paling menyakitkan sekalipun, sehingga akan membantu seseorang menemukan makna di balik penderitaan/kesulitan atau tantangan hidup. Ini memungkinkan individu melihat ujian sebagai bagian dari proses pertumbuhan, bukan sekadar penderitaan yang harus dihindari. Seseorang yang mempunyai tingkat spiritualitas bagus, cenderung tidak melihat penderitaan sebagai akhir, melainkan sebagai bagian dari perjalanan atau ujian hidup yang membawa pelajaran berharga. Makna inilah yang memberi kekuatan baginya untuk terus melangkah.

  • Meningkatkan kesadaran diri, harapan, optimisme dan ketahanan emosional

Praktik spiritual seperti doa, meditasi, dzikir, kontemplasi rohani atau refleksi diri akan menjadi sarana menumbuhkan harapan dan memperkuat rasa percaya bahwa masa sulit akan berlalu, dan ada kekuatan lebih besar yang menyertai perjuangan hidup. Keyakinan bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang menyertai hidup membuat seseorang merasa tidak sendiri. Harapan ini akan menjaga stabilitas emosi, mengurangi kecemasan, dan memperkuat semangat hidup. Melalui praktik spiritual, seseorang lebih mampu mengenali perasaannya sendiri dan meresponnya dengan cara yang lebih sehat dan konstruktif.

  • Menumbuhkan Ketenangan Batin

Spiritualitas mendorong ketenangan melalui penerimaan dan kepasrahan. Ini membantu individu mengelola stres, kecemasan, dan tekanan dengan lebih tenang. Saat dunia terasa kacau, spiritualitas menuntun kita pada keheningan batin. Praktik-praktik spiritual mampu meredakan stres, memberi rasa damai, dan menciptakan ruang refleksi yang menenangkan. Ketenangan ini penting untuk mengambil keputusan yang bijak dan tidak larut dalam kepanikan.

  • Menumbuhkan Empati, Koneksi Sosial dan Dukungan

Komunitas spiritual (seperti kelompok pengajian, gereja, vihara, dsb.) memberi ruang untuk saling menguatkan dan memberi dukungan emosional, yang sangat penting dalam meningkatkan resiliensi. Ajaran spiritual menekankan pentingnya kasih sayang, empati, dan solidaritas. Orang dengan spiritualitas baik akan lebih mudah terhubung dengan sesama, menerima dukungan, dan juga memberi semangat kepada orang lain. Hubungan sosial yang sehat menjadi pilar penting dalam ketahanan mental dan emosional.

  • Memperkuat Nilai, Prinsip dan Komitmen Hidup

Spiritualitas membantu seseorang memiliki arah dan tujuan hidup yang jelas. Nilai-nilai spiritual seperti kasih, pengampunan, pengharapan, kejujuran, dan ketulusan menjadi pedoman dalam bertindak dan memberi arah saat menghadapi dilema atau kesulitan, membuat seseorang tetap teguh dalam prinsip hidup. Saat menghadapi tekanan atau dilema, nilai-nilai ini menjadi jangkar yang membuat seseorang tangguh dan tidak mudah goyah.

  • Mendorong Pertumbuhan Pribadi

Bukan hanya bertahan, spiritualitas mendorong individu untuk tumbuh dari pengalaman pahit. Spiritualitas mengajarkan bahwa luka bukan untuk disesali, tetapi untuk dikenali dan diubah menjadi kekuatan. Dari sanalah muncul pribadi yang lebih matang, tangguh, dan bijaksana.

  • Memicu Motivasi untuk Bangkit

Kepercayaan pada tujuan yang lebih tinggi atau rencana ilahi dapat menjadi sumber energi untuk terus berjuang, meskipun keadaan tampak berat.

Penutup: Kekuatan yang Tak Terlihat, Dampak yang Nyata

Di dunia yang penuh ketidakpastian ini, spiritualitas adalah sumber energi tak terbatas yang membantu manusia bertahan, bahkan dalam situasi paling sulit. Ia bukan solusi instan, tetapi proses jangka panjang yang memberi makna, arah, dan kedamaian. Spiritualitas bukan sekadar praktik keagamaan, melainkan kekuatan batin yang mampu memperkokoh mental dan emosional seseorang. Dalam menghadapi krisis, kehilangan, atau tekanan hidup, spiritualitas merupakan kekuatan dari dalam yang menjadikan dirinya lebih tangguh dan tidak mudah menyerah, sehingga spiritualitas.menjadi pondasi utama seseorang yang membuatnya tetap bertahan, bangkit, dan berkembang.

Resiliensi sejati bukan sekadar bangkit, tapi tumbuh dengan penuh kesadaran dan spiritualitas adalah jembatan menuju kesadaran tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun