Job yang saya orderkan adalah tulisan proyek, bukan tulisan di media massa atau jurnal. Jadi semacam laporan pelaksanaan kegiatan.
Kenyataannya, inilah Bahasa yang mengagetkan saya, karena ternyata sering dipakai penjual jasa penulisan hantu untuk ngeles atas job menulisnya, atau menunda sampai akhirnya kita turun gunung menulis sendiri job yang harusnya dibantu para hantu tersebut.
"Baik pak, sebentar lagi ya pak," kata pertama yang melegakan.
Sehari dua hari, seminggu dua minggu, tidak ada progress. Jadinya hanya berbalas pantun.
"Sebentar pak, ini masih di luar, nanti sampai di rumah segera saya kirim, "kata kedua yang akhirnya juga menjadi pakulinan. Alias diulang-ulang menyebabkan darah bisa mendidih.
BAiklah, anggaplah guyon saja. Sebab kalau mendidih beneran, bisa stroke. Naudzubillah.
"Waduh, hampir lupa pak, maaf sedang menyeleseikan pekerjaan saya sendiri, dikejar deadline juga pak, nanti malam pukul 0100 saya kirim yang punya Bapak, "kata ketiga.
Sebagaimana kisah misteri, maka jawaban ketiga itu akhirnya berakhir misterius.
Setiap pertanyaan dijawab dengan jawaban. Nah lo...emang itu ya.
Intinya ndak selesei.
KISAH PEMBURU HANTU