Puasa yang diterima juga ditandai adanya kebaikan yang meningkat dari hari ke hari. Dulu suka gihbah, membicarakan kejelekan orang lain, sekarang memilih diam. Lebih baik diam ketimbang bicara jelek.
Semakin rajin beramal solih, zakat sadakoh infak dan amalan lainnya. Kalau punya uang 100 milyard, jangan ragu mengeluarkan zakat 2,5% yakni sebesar 2,5 milyard ibayar cash tunai tanpa dicicil.
Berat gak tuh....? Nah, termasuk orang yang puasanya diterima ya bukan orang yang memanipulasi data pajak. Korupsi, suap, dan kejehatan finansial lainnya. Muslim yang baik, kewajiban kepada negara dipenuhi, kewajiban sebagai muslim juga dipenuhi.
(3) Semakin dekat dengan takwa dan semakin jauh dari maksiat.
Takwa adalah level yang sangat tinggi, di mana setiap sikap perilaku manusia sesuai dengan keridhaan Nya. Puasa yang diterima, orangnya semakin dekat dengan takwa, dan semakin jauh dengan maksiat. Maksiat termasuk pikiran kotor, suka konflik, bergelimang riba, dan lain sebagainya.
Puasa yang diterima adalah manusia semakin baik kepada sesama, dan semakin rajin menjalankan perintah Allah SWT, serta menjauhi larangan Nya.
Kelihatannya sederhana, namun lakukanlah. Sepenuh hati. Jiwa raga mental spiritual moral dan formal. Semoga kita mencapai derajat takwa. Orang yang berpuasa, sangat yakin bahwa kelak akan berpulang untuk mempertanggungjawabkan semua amalan kita.
Maka, ciri orang yang puasanya diterima, semakin hari semakin baik dan berguna bagi sesama. Karena ketika berpulang, semua amalan akan tertutup kecuali yang 3: doa anak yang soleh, amal jariah, dan ilmu yang bermanfaat.
Bulan puasa Ramadhan, saat yang tepat untuk beramal jariah dan menebar ilmu manfaat. Dan mendidik anak agar semakin soleh atau solihah.
Salam hangat dari KH M. Muslim, salah satu inisiator Gembul, yang berusaha mengabdi berbakti berbagi bagi sesama anak negeri dalam rangka menggapai ridho Ilahi Rabbi. (13.04.2021/Endepe)
