Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Yang Dibenci Akan Dimiliki?

10 Februari 2021   16:41 Diperbarui: 10 Februari 2021   16:49 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaikan bumerang terlontar dan akan kembali ke pengirim (foto: mossandfog.com) 

Sweet karma, susah dijelaskan. Bisa jadi malah mudah dijelaskan. Bingung kan.. karena kehidupan jelas dan tidak itu memang tidak jelas. Membingungkan. Sweet karma, bisa dijelaskan bukan dalam kaitan love-lovean lah. Ada juga ternyata terkait dengan peristiwa hidup lainnya.

Misalnya nih. Suatu ketika saya mentertawakan teman yang menggunakan kacamata. Benar-benar mentertawakan. Sebab saya sangat yakin, mata saya - setidaknya saat itu, adalah sangat sehat. Eh, ternyata sekarang saya menggunakan kaca mata.

Demikian halnya ketika saya membenci mobil tertentu yang berukuran kecil. Saya juga tertawa, ketika membonceng di mobil teman yang kecil meskipun cc nya 1500 an. Merek juga terkenal. Tapi size nya kecil. Eh.., setahun berikutnya malah saya punya mobil kecil, dan size CC nya semakin kecil, 1000 cc.

Pada suatu ketika saya juga tidak sengaja mentertawakan sebuah objek tertentu. Saya cenderung meremehkan, menghina, bahkan membenci. Hingga suatu ketika, objek tersebut malah menjadi bagian dari diri saya. 

Benci Malah akan Memiliki?

Maka ada yang bilang begini, "Apa yang kau benci itu, malahan akan kau miliki".

Waduh, dari beberapa diskusi, ternyata sarujuk bahwa "yang dibenci akan dimiliki".

Ini mantra ajaib yang sebagian meyakini malah terjadi. Seperti saya pernah membenci seseorang, eh malah jadi dekat berteman, bahkan bisa jadi mereka adalah bawahan, atau malah menjadi atasan. Maka ada yang bilang, jadilah manusia yang biasa-biasa saja. Sebab, jika ekstreem senang, maka akan ada risiko kehilangan. Sedih akhirnya. Sebaliknya, jika benci ekstreem, malah ia menjadi objek yang dekat dan bisa jadi malah kita miliki. 

Apakah itu yang dinamakan sweet karma? Ya tidak tahu juga, sebab karma adalah hukum sebab akibat. Lha ini hukum terbalik. Maka, sebagian teman saya malah menyengaja membenci sesuatu, dengan harapan akan memiliki objek tersebut. membenci mobil size besar, padahal hasratnya ingin memiliki mobil besar tersebut.

"Kok gak kunjung kumiliki ya, padahal gue dah bencinya setengah mati, "ujar teman saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun