Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

WNA-WNI Tidak Selalu Begitu

20 Januari 2021   05:24 Diperbarui: 20 Januari 2021   05:57 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bule Iran, Perancis, Srilangka, Afrika, Indonesia (Dokpri) 

Bahkan sesama bule bisa saling gibah juga. Orang Perancis selain merasa superior di atas INggris, juga ada yang suka meledek gaya menjual orang Amerika. Di Perancis, kata profesor saya yang aslin Perancis dengan logat yang bunyi hidung, harga 10.000 Euro ya harganya segitu. Misalnya mobil, ya segitu. Namun kalau di Amerika, 10.000 itu standar, nambah ini ada harga lain, asesoris ini nambah lagi, desain bisa dimodif harganya lain lagi, sehingga mobil yang sama harganya bermacam-macam. "Bule Amrik suka ngibul, " gitu sindir bule Perancis. 

Ya pasti itu hanya gojek kere di antara mereka, namun intinya di antara WNA atau bule-bule itu juga ada yang saling merendahkan dan menganggap yang lain tidak disiplin apalagi berintegritas. 

3. WNA berpendidikan tinggi

Bersama sahabat dari Uni Arab Emirat dan Iran (dokpri) 
Bersama sahabat dari Uni Arab Emirat dan Iran (dokpri) 
Kita juga  sering beranggapan kalau WNA atau bule itu berpendidikan tinggi. Kenyataannya, yang sekolah tinggi ya yang memang berbakat di tingkat itu. Dulu ketika saya berteman dengan WNA KAnada dalam program AFS, dia bercerita kalau lazimnya di Kanada itu begitu lulus SLTA, akan diliburkan selama 1 tahun untuk jalan-jalan ke penjuru dunia. Bisa ke Amerika Latin, Asia Timur, Asia Tenggara, dan lain sebagainya. Semua dibiayai ornag tuanya. Tujuannya untuk membuka cakrawala secara nyata.

Nah, setelah setahun liburan pasca SLTA tersebut, bule memutuskan 2 pilihan, akan segera bekerja dengan ijazah setingkat SLTA, atau meneruksn kuliah. Yang pinter-pinter ya sekolah, yang merasa gak suka sekolah ya bekerja. Semua dihargai, tidak direndahkan.

Makanya bule-bule itu meski pendidikannya rendah, kepedulian terhadap respect to other people sangat baik. Sementara kalau kita, sebagian masih suka merendahkan orang berdasar pendidikan. Ya meskipun sama juga seh..., bule ada juga yang suka merendahkan, tapi kita gak tahu lha wong bahasanya beda kan.. Hehehe..

Intinya tidak semua bule itu berpendidikan tinggi, ada juga yang biasa-biasa saja.

Amrik Selatan, Afrika, Palestina, Maldive,  Indonesia, dan yang berjas itu adalah sopir bus asli bule dan kita saling menghormati wajar (Dokpri) 
Amrik Selatan, Afrika, Palestina, Maldive,  Indonesia, dan yang berjas itu adalah sopir bus asli bule dan kita saling menghormati wajar (Dokpri) 

4. WNA berkulit putih 

Kalau ini mungkin semua sudah paham, bule ada yang kulit putih semisal Eropa Amerika, ada juga yang hitam kayak Afrika atau Black Amerika. Jangan sekali-kali mengatakan orang hitam itu sebagai negro, sebab negro itu ungkapan yang dianggap rasialis dan merendahkan. Mereka jsutru suka dngan sebutan black people. 

Kalau itu diterapkan di Surabaya, dikatain ke orang Surabaya, hai orang hitam,wah bisa kelahi dunk. Hehehe..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun