***
Agama kaum digital adalah sebuah pertanyaan besar. Sangat serius. Kaum beragama versi ideal, adalah percaya bahwa menipu adlah perbuatan dosa. Namun bagi sebagian kaum digital, menipu adalah keisengan siapa tahu ada yang tertipu dan mau mengirimkan uang pajak dari hadiah yang diberitakan.
Itulah kenapa seorang teman saya bilang: neraka itu ada gunanya, yakni sebagai tempat peristirahatan kaum penipu yang tidak pernah kapok mencari korban. Kejahatan berlapis, dari level sederhana sms tipu-tipu, sampai scamming yang lintas negara dengan korban kelas terdidik yang bodoh.
Maka, era digital ini, menjadi pertanyaan apakah nilai keagamaan menjadi semakin palsu, hanya diambil sebagai sarana untuk citra diri, dan tipu menipu terus berjalan mencari korban.
Jika demikian, mendingan ikut promosi 11 11 yang jangan-jangan juga ada unsur penipuannya. Harga diskon tapi tetap mehong.
Hukum alam: homo homini lupus. Manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. Jika ingin membunuh serigala, ada baiknya kita mendatangkan kawanan singa. Atau, mempersenjatai dengan amunisi dan mesiu.
KAum digital, sangat berpotensi menjadikan agama hanya sebagai bagian dari menipu orang lain. Karena mereka bergerak terus menebar tipuan, tanpa takut terhadap hukuman dari Tuhan yang Maha Benar. (11.11.2020/ndp)