Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Penampilan Luhut dan Mahfud MD yang "Cetar" di Mata Najwa

29 Januari 2020   21:59 Diperbarui: 29 Januari 2020   22:12 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dulu saya selalu nonton acara Mata Najwa ketika masih di Metro TV. Tapi sejak acara tersebut pindah ke Trans7 saya agak malas karena saya menganggap Mata Najwa tak lagi netral dan sedikit "nyinyir" pada pemerintah.

Tetapi pada Rabu (29/1/2020) saya sempatkan nonton karena hadir dua menko yaitu Pak Luhut dan Pak Mahfud MD. Dan benar saja keduanya dengan tangkas dan tegas atau bahasa anak sekarang "cetar" menangkis berbagai serangan yang ditujukan ke pemerintah.

Ketika ditanya soal penangkapan Harun Masiku dan penggeledahan Kantor PDIP terkait kasus suap Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Paak Mahfud dengan tangkas menjawab "Itu kan urusan KPK dan KPK bukan pemerintah. Jangan urusan KPK tapi yang disalahkan pemerintah. Kalau mau menggeledah kantor ya silahkan. Kalau Harun mau ditangkap ya silahkan...".

Ketika membahas permasalahan hukum yang lain. Pak Mahfud tampak "galak" kepada Bsavitri seorang pengamat dan ahli hukum yang dihadirkan di acara tersebut, Pak Mahfud berkata " Coba kalau anda sekarang jaksa agung bagaimana solusi anda?".

Beberapa kali juga Pak Mahfud MD menangkis pertanyaan-pertanyaan Najwa Shihab sehingga Najwa tampak emosi. Salah satunya dari gimik tubuhnya yang langsung minum sebelum jeda. Najwa juga berkata:" Kalau di kabinet Pak Mahfud bisa memerintah menteri bawahannya, kalau di sini Najwa yang berkuasa...".

Pak Luhut tak kalah galaknya. Menanggapi kritik berbagai pihak dan LSM, Luhut mengatakan:" Kami-kami ini (maksudnya pejabat pemerintah) juga punya akhlak atau moral, jangan dikira kalian-kalian saja yang punya akhlak atau moral...".

Di kesempatan lain Luhut berkata"saya tak akan mempertaruhkan jabatan dan kehormatan saya untuk melakukan hal-hal tidak baik atau merugikan rakyat." Pak Luhut juga mengatakan"Tidak mungkin Pak Jokowi yang beral dari keluarga susah, dalam kebijakannya ingin menyusahkan rakyat kecil...".

Saya kira memang perlu menteri-menteri dan juga Menko yang bersikap seperti tu: tegas dan keras dan kalau perlu menantang para pengkritik pemerintah yang kadang-kadang asal nyinyir tapi tak menawarkan solusi yang jelas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun