Mohon tunggu...
Nugroho Widiyanto
Nugroho Widiyanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ikut berjuang untuk Indonesia yang taat hukum, adil, plural dan sejahtera twitter:@nugroho1971

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Hantu bernama 'sanksi FIFA' tidak menakutkan bagi Jokowi

31 Mei 2015   07:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:26 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Banyak lawan politik Jokowi terutama dari orang-orang pendukung capres sebelah selalu underestimate pada sosok ramah ini. Mereka mengira, Jokowi yang suka bercanda dan bicara santai..perawakannya kurus dan tidak terkesan berwibawa adalah seorang yang penakut. Mereka lupa kalau sosok inilah yang berani mengeksekusi puluhan warga asing yang jadi gembong narkoba walaupun ditentang pemerintah negara-negara Barat bahkan sampai Sekjend PBB...mereka tidak ingat kalau Petral yang mendikte negara lewat Singapura bisa dihentikan kekuatannya..belum lagi rejim Ujian Nasional yang begitu perkasa di dunia pendidikan. Itulah Jokowi, figur yang tidak pernah takut hanya sekedar kehilangan popularitas. Sekali layar terkembang, surut kita berpantang.

Hal yang sama juga dilakukan gerombolan penguasa PSSI dalam puluhan tahun terakhir. Mereka meciptakan HANTU bernama 'sanksi FIFA'. Hantu itu terus diajukan baik saat kelompok mereka kalah dari Kongres Luar Biasa di Solo, maupun kini saat mereka berkuasa lewat Kongres di Surabaya. Permainan mereka mirip dengan  mafia migas "ikuti keinginan kami atau rakyat akan kami 'ledakkan'". Pada pemerintahan sebelumnya, pemerintahpun mulanya juga terkesan gagah dalam melawan....dimulai dengan rembuk nasional di Malang, lalu pemerintah menyusun strategi lewat sosok Prof. Djohar. Akhirnya seperti yang dilihat hasilnya, kelompok ini berhasil mencundangi pemerintah dengan tidak taat pada perintah pemerintah. Mereka bisa buat liga ISL tetap berjalan, bahkan menyusun Timnas sendiri sampai pertandingan ke luar negri melawan sebuah tim pemuda gereja....prinsipnya mereka tahu bahwa cengkeraman mereka sangat ketat sampai ke akar rumput....plus mereka ciptakan hantu "Sanksi FIFA" kalau PSSI yang didukung pemerintah tidak taat pada keinginan mereka.

Strategi yang sama juga dilakukan saat Menpora ingin melakukan hal yang sama dilakukan oleh pemerintahan SBY lewat Mentri Malarangeng dan Mentri Roy Suryo, yaitu membenahi PSSI agar bisa berprestasi. Hantu 'sanksi FIFA' kembali didengungkan terutama lewat media-media pendukungnya. Begitu hebatnya hantu yang mereka ciptakan sampai-sampai operator mereka bernama Gusti Randa bilang kalau rakyat Indonesia tidak akan bisa menikmati tayangan-tayangan liga di Eropa lewat layar televisi. Pokoknya Hantunya dibikin SERAM...seseram mungkin dan terus menteror para pemain, pelatih, perangkat pertandingan sampai suporter bahkan pemirsa TV liga Eropa yang sama sekali tak tertarik dengan issue ini.

Ternyata mereka salah langkah! Jokowi memang berbadan kurus tetapi bukan sosok PENAKUT dan PERAGU!....tidak akan dia mundur hanya karena ancaman hantu bernama sanksi FIFA. Jokowi justru menyatakan kalau HANTU rakyat pecinta bola nasional itu adalah Nirprestasi, kalahan terus dalam semua event internasional. Kita selalu harap-harap cemas bahwa Timnas kita akan menang di pertandingan internasional....tetapi yang terjadi ...kita terus-terusan menelan ludah....harapan sia-sia...hanya perasaan putus asa yang ada. Koar-koar kelompok ini bahwa kalau mereka bisa berkuasa kembali, Timnas akan berada pada peringkat 120-an juga tidak terwujud. Kalau PSSI era Prof. Djohar yang dibela hanya dengan 30% putera terbaik bangsa berada di peringkat 150 lebih, sementara kini Timnas yang 100% juga punya peringkat yang mirip-mirip....apakah guna kepengurusan ini?

Wartawan senior Budi Shambazi meramalkan bahwa pertandingan ini akan lama. Saya yakin kelompok ini juga akan segera menyusun kekuatan dengan mengerahkan HANTU yang lain yaitu dari suporter sampai pemain dan official. Kalau Hantu dari luar negri berupa Drakula Sanksi FIFA tidak menakutkan Jokowi, mereka juga akan menciptakan hantu dalam negri berupa "Genderuwo" , "Mak Lampir"  atau "tuyul-tuyul".   Strategi ini juga mirip dilakukan oleh mafia migas yang juga berharap akan ada gejolak mahasiswa dan rakyat saat subsudi BBM dialihkan ke sektor produktif. Saya yakin Jokowi juga tidak akan takut menghadapi hantu-hantu yang sengaja diciptakan ini. Kalau liga dalam negri bergulir dengan baik, para pemain dijamin hidupnya menjadi PNS pemda masing-masing, pengelolaan transparan sehingga semua stakeholder merasakan keuntungan jangka panjang....hantu-hantu juga akan sirna.

Sekarang, silakan Anda mengambil posisi.....mendukung pemerintah yang syah untuk membenahi persepkbolaan nasional atau terus menyusu pada kelompok yang berkuasa puluhan tahun tanpa prestasi tetapi hanya mampu menciptakan hantu-hantu....bukan demi kejayaan negara, tetapi hanya demi keberadaannya tetap subur dan mencengkeram persepakbolaan nasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun