Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengapa Film Marvel Lebih Sukses dari DC

17 Januari 2021   12:30 Diperbarui: 9 Maret 2021   19:30 1562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dikutip dari pxhere

Di atas kertas, ada dua penerbit spesialis komik super-hero yang bersaing ketat. Marvel Comics dan DC Comics. Tapi, kalau di layar lebar, Marvel Studios sepertinya lebih mampu mencuri perhatian.

Dalam kurun waktu 13 tahun terakhir, semua filmnya rata-rata box-office. Bahkan beberapa bisa mengeruk sampai dua milyar dolar. Hebatnya, jarang dapat tomat busuk di situs kritik Rotten Tomatoes.

Padahal dulu sebaliknya. Dari tahun 80-an sampai awal 2000-an, justru DC bersama Warner Bros yang moncer di film. Superman dan Batman difilmkan dengan sutradara dan bintang besar. Plus spesial efek kelas satu. Hasilnya? Laku keras dan dipuji kritikus. Bahkan menghasilkan sedikitnya tiga Oscar.

Sementara di era yang sama, Marvel cuma bisa berkutat dengan film-film kelas B atau serial TV berbiaya murah. Captain America memakai helm motor, Spider-Man berjalan seperti orang kena mati lampu, armor Iron-Man mirip tong sampah, dan Hulk diperankan binaragawan yang dicat hijau.

Hoki Marvel membaik setelah bersama Disney meluncurkan Marvel Cinematic Universe (MCU) pada tahun 2008. Di mana mereka membuat film-filmnya terhubung sebagai satu kesatuan. Dimulai dari Iron-Man. Dari sinilah mereka mulai menemukan resep yang pas untuk membius penonton.

Sebaliknya dengan DC. Setelah keberhasilan The Dark Knight meraih satu milyar dollar dan satu Oscar, seperti ada kutukan melingkupi. Cenderung kalah bersaing dengan film-film keluaran pesaing mereka.

Kenapa roda nasib bisa berputar begitu drastis?

Sepertinya DC dibebani untuk meraih pencapaian yang sama dengan The Dark Knight. Akhirnya film-film DC terlalu berambisi jadi film kelas Oscar. Maunya serius tapi jadinya malah pretensius. Unsur hiburannya seperti dinomor duakan. Atau malah dinomor seratuskan.

Sementara Marvel kelihatannya tak ada beban seperti itu. Kalau dilihat film-filmnya, kentara tak ada target Oscar atau waham kebesaran lainnya. Pihak studio sepertinya cuma ingin memastikan film mereka tak cuma menghibur.

Tapi MENGHIBUR!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun