Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Film "Wonder Woman" yang Hanya Bisa Dibaca

12 Januari 2021   21:03 Diperbarui: 9 Maret 2021   19:25 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau baca komentar fans, versi Joss ini malah banyak yang mencela. Ada yang bilang terlalu seksis. Peran Steve dinilai lebih menonjol dari Diana.

Namun jangan lupa, kebanyakan yang mencela itu adalah fans DC Comics. Mereka sudah menganggap Joss Whedon sebagai musuh bersama. Kenapa? Percayalah, terlalu panjang kalau saya ceritakan di sini.

Kalau menurut saya, versi Joss Whedon ini memang tidak lebih bagus dari film Wonder Woman tahun 2017 dulu. Tapi bisa jadi bakalan lebih laku. Harap diketahui, meskipun dipuji kritisi dan termasuk film DC Comics dengan pendapatan terbesar, tapi pendapatan Wonder Woman belum apa-apa dibanding pendapatan film superhero keluaran Marvel Studios.

Film Wonder Woman pertama meraup sekitar 700 juta dollar. Sementara pendapatan tiap judul Avengers selalu di atas satu milyar dollar!

Dan tidak cuma Avengers. Banyak proyek Marvel Cinematic Universe yang meraih angka keramat itu. Film DC Comics yang berhasil meraih angka yang sama cuma The Dark Knight dan Aquaman.

Kenapa Wonder Woman versi Joss itu saya bilang bisa lebih laku? Karena nuansanya sangat-amat-Marvel-sekali. Beda dengan dulu, sekarang ini kalau mau membuat film superhero memang harus memakai resepnya Marvel. Kalau mau laku lho.


Sutradara James Wan pun menggunakan resep yang sama ketika membuat Aquaman. Dan hasilnya? Satu Milyar, Bung!

Memang apa sih resep film superhero Marvel sampai bisa sukses gila-gilaan itu? Mmmm...nanti saya bahas tersendiri saja ya. Kayaknya artikel ini sudah terlalu panjaaaang!

Eh, tapi sebagai post-credit scene, saya sisipkan dialog pertengkaran Steve dan Diana di naskah karya Joss Whedon ini....

Steve: Menurutku kau sendiri yang menyebabkan situasinya memburuk. Kau petentang-petenteng, sok jadi pahlawan, akhirnya bajingan-bajingan itu bertindak lebih kejam dari sebelumnya. Ada pepatah, saat gajah bertarung, tikus mati di tengah-tengah. Kami ini tikusnya, Diana!

Diana: Lalu menurut kamu apa yang harus kulakukan? Muter-muter buat bedah rumah dan bagi-bagi sedekah buat fakir miskin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun