Mohon tunggu...
I Nyoman Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen Kimia Undiksha - Hoby menanam anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sedikit yang Dimiliki, sedikit yang Ditakuti

12 Oktober 2025   11:15 Diperbarui: 12 Oktober 2025   11:15 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan akhirnya, pelajaran tertinggi: ketenangan yang lahir dari kebijaksanaan.
Buddha tidak pernah menjanjikan surga di langit; ia mengajarkan surga yang bisa hadir di hati manusia yang bebas dari kebencian, iri, dan keserakahan.
Ketika batin jernih, setiap detik menjadi suci.
Ketika hati damai, dunia menjadi indah.
Kita tidak perlu menunggu hidup sempurna untuk merasa bahagia; kebahagiaan sejati muncul ketika kita menyadari bahwa segalanya sudah cukup, bahwa apa pun yang datang adalah guru.

Dalam bahasa Gede Prama, ajaran Sang Buddha bukan sekadar teks kuno, melainkan napas kehidupan sehari-hari.
Ketika kita menyapu halaman dengan sadar, kita sedang berlatih mindfulness.
Ketika kita tersenyum kepada orang yang menyakiti kita, kita sedang belajar belas kasih.
Ketika kita memaafkan masa lalu, kita sedang menapaki pencerahan.
Dan ketika kita duduk dalam diam, mendengar suara angin dan burung, kita sedang kembali pada rumah sejati --- rumah kesadaran yang hening dan penuh cahaya.

Maka, biarlah kita menjalani hari-hari dengan hati yang lembut seperti daun, mata yang teduh seperti embun, dan langkah yang sadar seperti Sang Buddha.
Karena di setiap napas yang kita sadari, di sanalah Sang Pencerahan sesungguhnya sedang berdiam.  Rahayu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun