Mohon tunggu...
I Nyoman Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen Kimia Undiksha - Hoby menanam anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menjelajahi Anggur Tropis dengan Ragi Lokal

7 Juni 2025   07:45 Diperbarui: 7 Juni 2025   21:50 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggur Lokal di Desa  Banjar- Buleleng Bali ( sumber : mytrip.co.id)

 

Di tengah tantangan keterbatasan sumber daya di negara-negara berkembang, muncul kisah menarik dari Nigeria: para ilmuwan lokal berhasil menciptakan anggur dari buah anggur dan jeruk manis---dengan ragi yang diisolasi dari minuman tradisional, tuak kelapa (palm wine). Penelitian ini tak hanya menjanjikan alternatif produksi anggur yang lebih murah, tetapi juga menjadi bukti kekayaan mikrobiologi lokal yang belum banyak dimanfaatkan.

Ragi Lokal, Solusi Global?

Saccharomyces cerevisiae telah lama dikenal sebagai aktor utama dalam dunia fermentasi: dari roti hingga anggur, dari bir hingga bioetanol. Namun, sebagian besar industri masih mengandalkan strain komersial impor. Harganya mahal dan seringkali tidak cocok dengan kondisi tropis. Di sinilah letak keunikan penelitian Bobai Mathew dkk: mereka mencari strain lokal yang kuat, murah, dan efektif. Mereka menemukannya dalam tuak kelapa, minuman fermentasi alami yang kaya akan mikroorganisme.

Tuak kelapa ternyata bukan sekadar minuman tradisional. Ia adalah laboratorium hidup. Di dalamnya, para peneliti mengisolasi Saccharomyces cerevisiae yang terbukti memiliki toleransi alkohol hingga 16%, lebih tinggi dari rata-rata strain komersial.

Buah Tropis: Gula Alam untuk Anggur

Jika anggur menjadi pilihan klasik dalam pembuatan wine, jeruk manis (Citrus sinensis) adalah alternatif tropis yang potensial. Buah-buahan tropis dikenal tinggi gula dan cepat busuk---kombinasi sempurna untuk fermentasi, namun tantangan besar untuk ketahanan pasca panen. Dalam studi ini, buah jeruk dan anggur lokal diolah menjadi "must"---cairan hasil ekstraksi buah sebelum difermentasi.

Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa jeruk memiliki kadar air 85,48% dan anggur 82,43%. Anggur lebih tinggi dalam karbohidrat (14,23% vs 11,14%) dan protein (0,53% vs 0,09%). Ini artinya, anggur lebih "bergizi" untuk ragi bekerja, yang kemudian terbukti dalam hasil fermentasi.

Fermentasi: Ilmu di Balik Rasa

Fermentasi berlangsung selama lima hari pada suhu ruang. Para peneliti mengukur berbagai parameter setiap 12 jam: pH, keasaman, suhu, berat jenis, kandungan alkohol, dan jumlah koloni ragi hidup.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Nature Selengkapnya
    Lihat Nature Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun