4. Aktivitas Antimikroba dan Antiviral
Dalam berbagai uji laboratorium, ekstrak daun pepaya terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus, E. coli, dan Salmonella. Selain itu, senyawa dalam daun ini juga menunjukkan efek antiviral terhadap virus herpes dan virus dengue.
Hal ini disebabkan oleh adanya senyawa bioaktif yang mampu merusak dinding sel mikroba atau menghambat replikasi virus dalam sel inang. Aktivitas ini sangat penting di era modern ketika banyak patogen telah mengalami resistensi terhadap antibiotik.
5. Mendukung Kesehatan Sistem Pencernaan
Daun pepaya dikenal mengandung papain, enzim proteolitik yang membantu memecah protein dalam makanan. Papain tidak hanya membantu pencernaan, tapi juga memiliki efek antiinflamasi dan antibakteri yang bermanfaat bagi saluran cerna.
Dalam pengobatan tradisional, daun pepaya sering digunakan untuk mengatasi kembung, maag, dan cacingan. Penelitian modern mendukung hal ini, menunjukkan bahwa flavonoid dan tanin dalam ekstrak daun pepaya dapat melindungi lapisan lambung dari luka dan membantu penyembuhan gastritis.
6. Mengatur Gula Darah dan Lemak Tubuh
Beberapa penelitian eksperimental menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki profil lipid (lemak darah). Ini terutama penting bagi penderita diabetes tipe 2 dan dislipidemia.
Senyawa aktif dalam daun pepaya membantu meningkatkan sensitivitas insulin, memperlambat penyerapan gula dari usus, serta menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida.
Meski belum banyak uji klinis pada manusia, temuan ini membuka potensi pemanfaatan daun pepaya dalam pendekatan nutraseutikal --- yaitu makanan alami yang juga berfungsi sebagai obat.
7. Efek Hepatoprotektif: Melindungi Hati dari Racun