Sterilisasi adalah proses yang bertujuan untuk menghilangkan semua mikroorganisme patogen dan non-patogen, termasuk spora mikroba yang sangat tahan terhadap kondisi ekstrem. Proses ini sangat penting dalam bidang medis dan farmasi, di mana alat atau bahan yang digunakan.
Sterilisasi terutama merujuk pada perangkat dan bahan yang dirancang untuk menghilangkan bakteri, virus, dan spora dari lingkungan. Perangkat genomik, prosedur bedah yang aman, serta perawatan, memberikan jaminan keamanan bagi Layanan Kesehatan Nasional untuk pencegahan atau pengendalian infeksi terkait perawatan kesehatan. Proses dekontaminasi: Definisi pemrosesan steril adalah tahapan yang teratur dari disinfeksi, dekontaminasi, dan pengeringan semua peralatan medis yang digunakan dalam manajemen pasien, untuk memastikan bahwa semua peralatan tersebut tidak beracun dan aman untuk digunakan dalam lingkungan klinis.
Tujuan SterilisasiÂ
Secara umum, ada enam alasan utama mengapa sterilisasi dilakukan. Menurut situs Poltekkes Malang, berikut adalah tujuan sterilisasi:
- Mencegah terjadinya infeksi.
- Menghindari kontaminasi mikroorganisme dalam industri.
- Mencegah kontaminasi pada bahan yang digunakan dalam pembiakan murni.
- Menghindari infeksi silang.
- Menjamin kebersihan peralatan.
- Menjamin bahwa produk akhir sudah steril dan aman untuk digunakan oleh pasien.
Metode sterilisasiÂ
- Dalam beberapa kasus, sterilisasi dapat dibalik, tetapi tidak semuanya. Hal ini dapat bervariasi tergantung pada jenis sterilisasi yang dilakukan. Proses sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain:
Sterilisasi dengan panas kering: Menggunakan suhu tinggi, umumnya antara 160-180C, yang diterapkan selama waktu tertentu untuk membunuh mikroorganisme.
Sterilisasi dengan uap panas (autoklaf): Menggunakan uap air pada suhu 121-134C di bawah tekanan tinggi untuk membunuh mikroorganisme. Proses ini sangat efektif dalam menghilangkan mikroba dan spora.
Sterilisasi dengan radiasi: Menggunakan radiasi ultraviolet atau radiasi gama untuk merusak struktur DNA mikroorganisme sehingga tidak dapat berkembang biak.
Sterilisasi kimia: Menggunakan bahan kimia seperti gas etilen oksida, yang efektif membunuh mikroorganisme tanpa memerlukan suhu tinggi.
Sterilisasi dengan filtrasi: Menggunakan filter berpori untuk memisahkan mikroorganisme dari cairan atau gas, sangat berguna dalam sterilisasi larutan atau udara.
Â