Mohon tunggu...
Nazril
Nazril Mohon Tunggu... Mahasiswa/Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Saya mahasiswa bahasa dan sastra arab universitas Islam negeri sunan gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Krisis Literasi: Faktor Menurunnya Minat Baca di Era Digital

29 Juni 2025   13:30 Diperbarui: 29 Juni 2025   13:37 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh:

Nazril Syahrul Ramadhan, Giska Dwi Tama, Ibu Khomisah, M.A

"Membaca adalah alat paling dasar untuk meraih hidup yang lebih baik." -- Joseph Addison 

          Membaca merupakan fondasi utama dalam pembentukan karakter, pengetahuan, serta kemampuan berpikir kritis seseorang. Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat, masyarakat kini hidup dalam era digital yang  memudahkan dalam mengakses suatu informasi. Namun, di balik segala kemudahan tersebut, muncul tantangan yang harus dihadapi, yakni menurunnya minat baca, terutama di kalangan generasi muda.

          Hal ini terlihat dari jarangnya aktivitas membaca buku fisik, menurunnya jumlah kunjungan ke perpustakaan, serta rendahnya tingkat literasi berdasarkan survei nasional maupun internasional. Anak-anak dan remaja kini lebih tertarik pada konten hiburan instan di media sosial dibandingkan dengan membaca buku yang melatih konsentrasi dan ketekunan.

          Permasalahan ini harus kita bahas karena rendahnya minat baca akan berdampak pada melemahnya kemampuan literasi, kritis, dan pemahaman informasi secara luas. Di tengah arus informasi yang serba cepat ini, rendahnya literasi dapat menyebabkan seseorang lebih mudah terpengaruh oleh berita hoaks, sulit memilih informasi yang valid, dan tidak memiliki kemampuan berpikir secara mendalam. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai faktor-faktor apa yang menyebabkan menurunnya minat baca di era digital ini, sebagai langkah awal dalam mencari solusi untuk memperkuat kembali budaya literasi.

Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca

           Menurut data UNESCO, Indonesia menempati posisi kedua terbawa dalam hal literasi dunia. Angka yang mengejutkan ini menunjukkan bahwa 0,001% Masyarakat Indonesia yang benar-benar memiliki minat baca tinggi itu berarti hanya satu dari seribu orang yang gemar membaca.

Menurut witanto, rendahnya literasi ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari internal (di sekolah) maupun eksternal (dari luar sekolah):

1. Faktor internal sekolah

Pertama, sarana prasarana membaca di sekolah masih sangat terbatas. Banyak perpustakaan yang hanya menyediakan buku paket tanpa variasi bacaan lain, membuat siswa kehilangan minat untuk membaca secara luas. Ruang perpustakaan pun kadang kurang nyaman, sempit, pengap, dan tidak tertata rapi. Kondisi ini membuat kegiatan membaca di sekolah menjadi kurang menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun