Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Badut yang Menangis di Bawah Hujan

6 Oktober 2018   07:59 Diperbarui: 8 Oktober 2018   17:17 2080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apakah kau punya ayah?"

Aku menggoyang-goyang kepala, mengendikkan bahu. Bahasa tubuh favoritku, jika tidak ingin memberi jawaban.

"Aku benci sekali pada ayahku. Dia menyebalkan. Aku yakin Ibu juga berpikir begitu."

Aku bertopang dagu dengan satu tangan, menyimak. Baju warna-warni berbahan kasar yang kugunakan seperti memanas. Entah karena kondisi termal sekitar, atau tubuhku yang mengalami peningkatan suhu.

"Sejak di-PHK 3 tahun lalu, kerjanya hanya santai-santai saja. Sebelum aku berangkat sekolah, dia baca koran sambil minum kopi. Ketika aku pulang sekolah, dia hanya nonton TV sambil makan kuaci."

Aku bertopang dagu dengan dua tangan, merengut.

"Kau tidak percaya? Sungguh! Setiap hari kami hidup dengan mengandalkan hasil Ibu berjualan gorengan di pasar. Aku benci sekali."

Aku semakin merengut. Jari-jariku membentuk hati, lalu mematahkannya, menggelengkan kepala. Tidak yakin harus merespon seperti apa.

"Kau berusaha bilang apa?"

Aku menggeleng, mengendikkan baju. Menyilakan Hening bercerita lebih lanjut.

"Kau mau tau? Aku pernah bercerita pada Ibu tentang kamu yang selalu memberiku hadiah-hadiah. Bunga, boneka, cokelat. Bisa kau tebak? Ayah memotong uang jajanku! Katanya, aku tidak boleh memberimu uang atau makanan sebagai imbalan. Dia curiga kamu berniat jahat padaku. Argh!" Hening gusar, menghantam kursi taman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun