Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengomel dengan Elegan dan Produktif

14 Februari 2020   22:04 Diperbarui: 14 Februari 2020   22:44 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengomel dengan Elegan dan Produktif (olahan powerpoint)

Bung TePe mengomel dengan elegan dan produktif

Tanpa mengurangi rasa hormat, mari kita intip bagaimana K'ner Tilaria Padika (Bung TePe) mengomel dengan elegan dan produktif. Dalam waktu singkat kurun kurang 24 jam memuntahkan barisan kata.

Semua dibingkai dalam masa valentine. Pemilihan masa yang unik, di hari kasih sayang beliau sibuk 'mengomel'. Seolah membingkai mengomel wujud kasih sayang. Mencermati tiga (3) artikel bertemakan valentine dengan aneka muatan.

Artikel pertama diposkan dengan titimangsa 13 Februari 2020 pukul 20:24. Mawar Valentine Terakhir Terlambat Tiba. Memilih kemasan cerpen. Mari simak eloknya 'omelan' beliau. Mencium aroma omelan kepedulian ekses penanaman modal asing. Tumbal dinamika sosial melalui pewakil Anik dan Somad. [Belum tentu tafsiran saya benar, mari simak sumber aslinya]

'Omelan' kedua bertajuk Valentine Almirah, Gadis Penjual Bunga. Diposkan 14 Februari 2020, 07:13. Kembali digunakan cerpen untuk wadah mengomel. Guliran cerita manis, selalu kagum dengan kelincahan beliau menata diksi. Sering tersesat di rimba belantara keilmuan beliau.  Makbedunduk terkesiap dengan telikungan beliau di akhir cerita. Woow.....

Valentine Bukan Budaya Kita! Omelan dalam format puisi, berpenanda 4 Februari 2020, 10:45. Wuih, judulnya saja menggunakan tanda seru (!), apalagi kalau kita baca syairnya. Bertebaran tanda seru (!) meramu rentetan comel yang ditembakkan ke segala penjuru. Lah, simbok kebun juga sok merasa kena semprot, hehe.

Nah, Bung TePe membuktikan hipotesis, mengomel membikin produktif sekaligus kreatif. Pastinya banyak tafsir dari keluasan dan kedalaman 3 artikel beliau yang disampaikan secara padat. Ini hanya kedangkalan pemahaman simbok kebun sok berani menyodok beliau, begawan tlatah matahari terbit.

Mari mengomel dengan elegan dan produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun