Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Inspirasi Toleransi dari Candi Plaosan Utara

22 Oktober 2019   22:41 Diperbarui: 24 Oktober 2019   02:33 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inspirasi toleransi dari Candi Plaosan Utara (dok pri)

Berkunjung ke candi bukan hanya menatap bangunan bebatuan dari zaman kuna. Sejenak menyerap pembelajaran budaya agung, kearifan dari leluhur. Mari simak inspirasi toleransi dari Candi Plaosan Utara.

Candi Plaosan Utara, Sarana Peribadatan dan Monumen Cinta
Salah satu tempat yang tidak membuat bosan dikunjungi adalah petilasan budaya candi. Berkunjung ke Cagar Budaya Situs Candi Plaosan pada tahun 2016 dan mengulanginya pada tahun ini.

Sepasang candi kembar atau Candi Plaosan Utara (Lor) berada di Dusun Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Posisinya sangat dekat dengan kawasan Candi Prambanan kea rah Timur Laut.

Sepasang candi utama menghadap ke Barat yang dikawal banyak candi perwara besar di bagian depan. Barisan candi perwara dengan ukuran lebih kecil yang sudah tertata utuh di halaman belakang.

Candi bercorak perpaduan Buddha-Hindu, ditandai dengan keberadaan lingga dan yoni serta mahkota stupa. Mematrikan ikatan cinta kasih Rakai Pikatan dengan sang permaisuri Sri Pramodhawardhani. Ya, candi ini simbolisasi monumen cinta layaknya Taj Mahal.

Fungsi utama bangunan candi adalah sarana peribadatan. Seperti layaknya bangunan candi yang lain. Fungsi religi yang tak lepas dari konteks sosial budaya masyarakat pada zamannya.

Prabu Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya yang berkiblat Hindu. Sedangkan Paduka Sri Pramodhawardhani ditengarai nama lain dari Rakryan Sanjiwana dari Wangsa Syailendra yang berkiblat Buddha. Candi ini berlatar kisah cinta beda agama.

Inspirasi Toleransi 

Candi Plaosan utama Selatan (dok pri)
Candi Plaosan utama Selatan (dok pri)
Mari susuri candi utama Selatan yang disebut candi perempuan. Bila menghadap ke arah Barat, posisi berada di kiri. Rakai Pikatan mengekspresikan cintanya kepada sang permaisuri, mematrikan relief perempuan pada dindingnya. Aneka ekspresi relief perempuan di ceruk dindingnya.

Relief di candi utama Selatan (dok pri)
Relief di candi utama Selatan (dok pri)
Candi utama Utara, berada pada posisi kanan, kerap di sebut candi laki-laki. Visualisasi cinta Pramodhawarhani menempatkan suami junjungannya di relung hatinya dengan tampilan relief laki-laki pada dindingnya.

Candi Plaosan utama Utara (dok pri)
Candi Plaosan utama Utara (dok pri)
Bila pasangan menempatkan kesetaraan saling melengkapi, alangkah indahnya. Setiap pribadi dipenuhi hasrat memberikan dirinya sepenuhnya bagi pasangannya. Memenuhkan hatinya dengan  rasa dikasihi dan dihargai.

Relief di candi Plaosan utama Utara (dok pri)
Relief di candi Plaosan utama Utara (dok pri)
Semoga menjadi cinta abadi. Mungkin itulah pesan yang hendak disampaikan oleh sepasang candi kembar, Candi Plaosan Utara simbol toleransi dalam keluarga besar bumi.

Merawat Warisan Budaya
Tumpukan batu berserak, mulai dari sisi Barat, halaman depan, samping hingga belakang. Saling menyimpan kisah rahasia seolah berbicara akan zaman keemasannya. Menunggu proses rekonstruksi akbar yang tak pernah usai sepanjang masa.

Melihat luasnya kawasan serta kolam galian di sebelah Timur candi yang belum usai nampaknya Candi Plaosan ini tatanan kawasan yang lebih kompleks lagi. Sorga bagi para peminat dan pecinta candi yang bukan hanya sekedar penikmat candi.

Deretan candi penjaga di bagian belakang candi Plaosan Lor (dok pri)
Deretan candi penjaga di bagian belakang candi Plaosan Lor (dok pri)
Keberadaan Candi Plaosan Kidul yang hanya sekian langkah dari Candi Plaosan Utara juga menarik. Sangat sedikit pengunjungnya tanpa penjagaan pintu masuk dan bersisian langsung dengan pemukiman.

Salah satu keistimewaan Candi Plaosan adalah keberadaan candi patok. Bangunan bujur sangkar yang terletak di sudut-sudut pagar Candi Plaosan. Seolah berfungsi sebagai patok penjuru. Candi Patok merupakan bangunan yang masif tidak berongga. Berdimensi ukuran 2.89 m x 2.90 m dengan tinggi 4.48 m.

Menyimak kawasan candi Plaosan, menyerap kekayaan budaya arsitektura. Kawasan dengan variasi banguan tentunya menuntut perencanaan yang matang. Ada detail yang menunjang kesatuan.

Betapa nenek moyang bangsa Indonesia memiliki kemampuan dan budaya perencanaan sangat matang. Perencanaan yang bukan saja menjadi keindahan yang megah.

Menginspirasi bagaimana menyatukan perbedaan dalam bingkai toleransi. Tentunya setiap komponen diletakkan dalam pencapaian tujuan besar utama. Tanpa ada penonjolan diri dari setiap komponen.

Bagi para pemburu eloknya senja, menatap saat matahari turun ke peraduan berlatar Candi Plaosan dari arah belakang pastinya momen yang menyenangkan. Tak hanya menikmati suasana dangaunya di siang terik.

Memuja mentari dan candi Plaosan (dok pri)
Memuja mentari dan candi Plaosan (dok pri)
Lokasi yang mudah dijangkau. Kawasan percandian mulai dari Prambanan maupun kawasan Ratu Boko. Apalagi dengan serakan candi-candi di sekitarnya semisal Sojiwan, Ijo, hingga Kalasan. Candi Plaosan menjadi bagian dari parade Candi.

Hanya dengan harga tanda masuk sebesar Rp 5 000,- setiap pengunjung dapat puas mengagumi dan belajar. Sungguh mohon mengindahkan peringatan untuk tidak memanjat, mencorat-coret pun memindahkan kepingan batu.

Mengamati trend dan info sekilas dari petugas tiket, terjadi peningkatan pengunjung dari waktu ke waktu. Semoga juga dibarengi dengan kesadaran pemeliharaan.

Silakan dinikmati sepasang candi laki-laki dan perempuan ya Ibu, demikian sapaan ramah petugas kebersihan. Beliau dengan setia menyisir halaman candi di siang terik itu. Menjangkau ceceran sampah yang lupa ditinggalkan pengunjung.

Menyemai bibit, mari biasakan menjaga kebersihan tempat umum apalagi sebuah cagar budaya mahakarya sejarah bangsa. Candi Plaosan Lor (Utara) sungguh monumen cinta warisan bangsa. Inspirasi toleransi yang diwartakan oleh leluhur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun