Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Urban Farming, Panen Sawi Pakcoy di Kebun Pralon

29 September 2018   09:41 Diperbarui: 29 September 2018   14:53 1800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Segarnya panenan sendiri (dok pri)

Aktivitas ringan di akhir pekan, mari bertanam di pekarangan. Tidak masalah memiliki pekarangan sempit, dapat disiasati dengan sistem budidaya vertikal. Menikmati segarnya hasil panenan sendiri, amboi nikmatnya. Ini dia panen sawi pakcoy di kebun pralon.

Kebun Pralon

Memiliki pekarangan sempit tidak menghalangi niat belajar bercocok tanam sendiri. Begitupun dasar pekarangan yang tertutup semisal krakal, rumput atau bahkan paving pun semenan kasar tidak masalah. Mari bertanam dengan pot bahkan wadah seadanya.

Bertanam pada dasarnya memanen energi matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia. Para murid di SD hingga biolog menyebutnya dengan istilah fotosintesis. Membutuhkan kehadiran daun, sinar matahari, air yang cukup dan sirkulasi udara. Tampak sederhana kan?

Bertanam sawi pakcoy di kebun pralon (dok pri)
Bertanam sawi pakcoy di kebun pralon (dok pri)
Lah kalau bertanam ibarat memanen sinar matahari, sayang sekali bila sinar matahari yang berlimpah tidak dioptimalkan pemanfaatannya. Sistem budidaya vertikal cara menyiasatinya. Keterbatasan lahan memunculkan ide rumah susun, begitupun dalam bercocok tanam dalam pot vertikal.

Sebagai contoh sederhana dari satu lonjor pralon sepanjang 4m, dipotong menjadi 3 bagian. Ketinggian ini memudahkan dalam pemeliharaan semisal menyiram tanaman. Setiap potongan pralon diberi lobang tanam berhadapan berseling, semisal 4 arah @ 3 lubang sehingga didapat 12 lubang tanam.

Kebun pakcoy, tanaman umur 2 minggu (dok pri)
Kebun pakcoy, tanaman umur 2 minggu (dok pri)
Untuk menegakkannya dapat langsung ditanam di tanah atau seperti model kami ditanam dalam pot atau ember bekas yang diisi tanah. Dari tegakan 1 pot pralon didapat 12 lubang tanam, ditambah lubang teratas seluas penampang pralon. Masih ditambah lagi di dasar pralon seluas permukaan ember dikurangi area tegakan. Nah kan hampir setara dengan sebedeng lahan.

Panen Sawi Pakcoy di Kebun Pralon

Jenis tanaman yang dibudidayakan di kebun pralon sungguh bervariasi. Mulai tanaman hias hingga sayuran untuk memenuhi kebutuhan dapur keseharian. Sebagai contoh ini sajian penanaman sawi sendok alias pakcoy di badan pot pralon.

Untuk mengimbangi warna hijau, mari tanam selada merah di bagian atas/mulut pralon dan bawang daun ataupun seledri di dasar pot pralon alias mulut ember penyangga. Aha diversifikasi tanaman dalam 1 rangkaian pot. Estetika tampilan pot produktif namun tetap menawan sebagai komponen taman pekarangan sempit.

Media tanamnya berupa campuran tanah, pupuk kandang dan arang sekam. Media yang tidak terlalu padat sehingga akar tanaman mampu berkembang. Secara berkala dapat dibongkar untuk menjaga kegemburannya.

Sebagai awal penanaman dapat dicoba bibit muda yang banyak dijajakan para penjual tanaman. Untuk penanaman berikutnya, menarik dicoba dari biji hasil penanaman pertama, dengan menyisihkan beberapa tanaman menjadi penghasil biji.

Panen yook... (dok pri)
Panen yook... (dok pri)
Memiliki 3 batang pot pralon masing-masing 12 lubang tanam berarti memiliki 36 tanaman sawi sendok. Dapat dipanen secara bergantian sesuai kebutuhan dapur keluarga.
Segarnya panenan sendiri (dok pri)
Segarnya panenan sendiri (dok pri)
Penanaman sawi sendok dalam gambar ini hasil dokumentasi tanam pertengahan Juli. Awal Agustus tanaman sudah mulai merimbun. Minggu pertama Agustus sudah dapat mulai dipanen hingga minggu ke 3 Agustus panen berakhir. Nikmat tersendiri menikmati olahan dapur hasil panenan di pekarangan sempit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun