Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sakit dan Pembaharuan Komitmen Relasi

12 Oktober 2017   09:34 Diperbarui: 12 Oktober 2017   09:44 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembaharuan Komitmen Relasi dengan Sang Pencipta

Saat seseorang ataupun anggota keluarganya terpuruk sakit, kemana hendak mengadu? Tentunya hanya kepada Sang Pencipta, sang pemberi hidup, Sang Tabib Agung yang berkuasa menyembuhkan. Dalam hening kondisi sakit bisa dirasakan sebagai cara pemeliharan Illahi atas diri manusia. Saatnya titah disadarkan akan posisi diri yang sangat lemah dan kecil dihadapanNya.

Bila topan k'ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu. Berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya. Amung pracaya iku uwiting karosanku, hanya percaya menjadi pohon kekuatanku... Lantunan syukur dan permohonan yang menjadi sebagian dasar pengakuan bahwa kehidupan kita ada dalam rengkuhan kasih Tuhan. Semua tertata dalam harmoni dan keselarasan.

Merangkum pembaharuan komitmen relasi, saatnya titah memohon berkat tercurah melalui sesama, dokter dan petugas paramedis dan semua orang yang diperjumpakan, permohonan alam dan hasil alam sebagai sarana tercurahnya berkat kesembuhan. Nah kan kondisi sakit maupun mendampingi kerabat yang sedang sakit menjadi buah permenungan sakit dan pembaharuan komitmen relasi dengan Sang Pencipta, sesama maupun dengan alam. Selamat mensukuri berkat kesehatan, bagi sahabat yang sedang sakit mari semangat berjuang, hati yang gembira adalah obat.

Salam sehat


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun