Mohon tunggu...
novy khayra
novy khayra Mohon Tunggu... Penulis - Aspire to inspire

Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, M.A, SCL - Pegawai Negeri Sipil - Master Universitas Gadjah Mada - Penulis Buku -SDG Certified Leader

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Agar Lebaran Tidak Darurat, 6 Langkah Selama Ramadhan Ini Bisa Jadi Cara Berhemat

18 April 2021   19:40 Diperbarui: 18 April 2021   19:55 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips mengatur keuangan. (sumber: pngtree.com)

Sesuaikan Keinginan Barang untuk Lebaran Sesuai Kebutuhan. Bagaimanapun lebaran adalah hari besar umat Islam, wajar kalau kita perlu merayakan. 

Terlebih dengan keberhasilan kita menaklukkan tantangan berpuasa selama sebulan. Makanya disebut dengan hari kemenangan. Tapi tidak jadi menang, kalau selama ramadhan kita mampu menahan nafsu, namun kemudian saat lebaran nafsunya diumbar. Tidak hanya makanan, namun juga pakaian, asesoris, perlengkapan rumah, kendaraan, dan sebagainya.Barang-barang ini biasanya kita beli beberapa hari sebelum lebaran alias  saat masih ramadhan.

Catat Pemasukan dan Pengeluaran

Sebenarnya pencatatan keuangan yang masuk dan keluar tidak hanya diperlukan pada masa ramadhan saja, namun memang ramadhan lebih perlu mengeluarkan biaya ekstra. Itu sebabnya tercetus ide adanya THR (Tunjangan Hari Raya), karena orang ingin merayakan Hari Raya dengan istimewa. 

Dengan memiliki dan menulis catatan pemasukan dan pengeluaran, kita jadi tahu dan mampu mengevaluasi mana sumber pemasukan utama, pengeluaran terbesar, mana yang perlu diprioritaskan dan mana yang bisa ditunda. Sehingga dengan memiliki catatan pemasukan dan pengeluaran uang ke depannya kita dapat lebih berhati-hati.  

Kalaupun perlu berhutang,pastikan punya kemampuan untuk membayarnya.

Berhutang bagi sebagian orang mungkin merupakan sebuah kebutuhan yang tak terelakkan. Tapi jangan hidup kita dikendalikan oleh hutang yang seharusnya membantu malah jadinya menjerumuskan.

Untuk itu perlunya menganalisa kebutuhan sekaligus jenis pinjaman atau hutang tersebut. Menganalisa kebutuhan sendiri misalnya behutang hanya untuk barang mahal yang agak susah dijangkau seperti rumah kendaraan, dan sebagainya.

Namun seperti pakaian, alat masak, atau asesoris kecil lain mungkin ada sebaiknya lebih baik menabung dulu baru beli daripada gegabah menghutang. Ini menurut pandangan subyektif saya, setiap orang mungkin bisa berbeda yang terpenting adalah masih dalam kendali kita.

Setelah menganalisa kebutuhan, kita perlu mampu menganalisa pinjaman. Pada masa seperti sekarang, banyak jenis pinjaman yang kredibilitasnya dipertanyakan. Misalnya tidak terdaftar di OJK, memberikan bunga yang tinggi dan mencekik pada nasabahnya, terkadang tidak punya etika dalam penagihannya, bahkan membocorkan data pribadi kita. Hal-hal semacam ini tidak boleh luput dari analisa kita sebelum terlibat pada jasa pinjam-meminjam.

Demikian tadi 6 cara kita berhemat atau mengatur keuangan yang baik selama ramadhan. Agar pas atau bahkan setelah lebaran kita tidak mengalami darurat keuangan dan bisa hidup dengan tenang tanpa kesulitan keuangan apalagi sampai terlilit hutang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun